NTP NTT Bulan Desember 2024 Turun 0,19 Persen, Inflasi Perdesaan Capai 0,27 Persen

oleh -84 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Matamira B. Kale, mengungkapkan bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) di NTT pada bulan Desember 2024 tercatat sebesar 100,96, mengalami penurunan sebesar 0,19 persen dibandingkan dengan bulan November 2024.

Hal tersebut disampaikan oleh Matamira dalam jumpa pers virtual yang digelar pada Kamis, 2 Januari 2025. “Penurunan ini disebabkan oleh perkembangan indeks harga yang diterima petani lebih lambat dibandingkan kenaikan harga yang harus dibayarkan petani,” jelasnya.

NTP Per Subsektor

NTP dihitung berdasarkan data dengan tahun dasar 2018 (2018=100) dan mencakup lima subsektor utama:

Subsektor Tanaman Padi dan Palawija (NTP-P): 99,35

Subsektor Hortikultura (NTP-H): 98,49

Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-TPR): 102,95

Subsektor Peternakan (NTP-Pt): 108,14

Subsektor Perikanan (NTP-Pi): 92,79

Penurunan signifikan tercatat pada subsektor tanaman perkebunan rakyat dan peternakan, yang turut mempengaruhi total NTP bulan Desember.

Inflasi Perdesaan

BPS juga melaporkan bahwa di kawasan perdesaan NTT terjadi inflasi sebesar 0,27 persen. Inflasi ini terutama disebabkan oleh kenaikan harga pada sub kelompok makanan, minuman, dan tembakau.

Dampak terhadap Petani

Dengan NTP yang berada di atas angka 100, petani di NTT masih memiliki daya beli yang cukup baik, meski penurunan NTP menunjukkan adanya tekanan pada kesejahteraan mereka. Inflasi di pedesaan juga menjadi tantangan tambahan yang perlu mendapatkan perhatian dari berbagai pihak.

Matamira menegaskan bahwa BPS akan terus memantau perkembangan NTP dan inflasi untuk memberikan data akurat sebagai dasar pengambilan kebijakan di bidang pertanian dan perekonomian daerah. ***