Suara-ntt.com, Kupang-Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sangat diuntungkan dengan pinjaman daerah dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp 1,03 triliun dari PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI).
Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL)
merasa bersyukur karena persetujuan pinjaman daerah senilai Rp 1,03 triliun untuk pembangunan infrastruktur itu terwujud. Dan Provinsi NTT sangat diuntungkan dengan pinjaman tersebut.
“Kita bersyukur bahwa proses panjang ini hari ini dapat terealisasi dengan penandatanganan perjanjian kredit antara pemerintah provinsi dengan PT. SMI,” ujar Gubernur Laiskodat kepada wartawan usai menandatangani perjanjian pinjaman daerah dana PEN secara virtual di Ruang Rapat Gubernur NTT pada Jumat, 13 Agustus 2021.
Dia mengatakan, dana sebesar Rp 1,03 triliun itu akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur berupa jalan, jembatan, embung dan air bersih.
Viktor berharap dari dana pinjaman tersebut dapat membantu masyarakat Nusa Tenggara Timur sehingga menjadi bagian stimulus pembangunan ekonomi provinsi.
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Direktur PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) Edwin Syahruzad menandatangani dokumen perjanjian pinjaman daerah dana PEN secara virtual di dua tempat berbeda.
Gubernur Viktor Laiskodat melakukan penandatanganan dokumen dari Ruang Rapat Gubernur NTT, sementara Edwin melakukan penandatanganan dari Kantor PT SMI di Jakarta.
Pada kesempatan itu, Gubernur Laiskodat didampingi oleh Wakil Gubernur NTT Josef Adrianus Nae Soi dan Wakil Ketua DPRD NTT Chris Mboeik.
Penandatanganan dokumen perjanjian pinjaman daerah tersebut merupakan tahap kedua dari empat tahapan penandatanganan kontrak antara pemerintah provinsi dan PT. SMI.
Sebelumnya, pada 3 Agustus 2021, Gubernur Laiskodat telah menandatangani dokumen penawaran pinjaman daerah sebagai tahap awal penandatanganan persetujuan pinjaman tersebut.
Selanjutnya, untuk tahap ketiga dan keempat, akan dilakukan penandatanganan perjanjian kontrak efektif yang secara teknis akan dilakukan PT. SMI dan Dinas PUPR Provinsi NTT yang menangani pembangunan jalan, embung, dan Irigasi. Kemudian diikuti penandatanganan kontrak perjanjian pencairan dana pinjaman.
Acara penandatanganan perjanjian pinjaman tersebut diwarnai dua insiden. Akun zoom Pemprov NTT dua kali dikeluarkan dari keikutsertaan zoom meeting oleh host, pertama sesaat usai Gubernur Laiskodat melakukan penandatanganan dokumen. Akibatnya, Gubernur tidak dapat memberikan sambutan dalam acara itu.
Setelah sempat bergabung, keikutsertaan akun Pemprov NTT dalam zoom meeting itu kembali dikeluarkan.
Gubernur Laiskodat juga menyebut, di tengah kondisi pandemi COVID-19 yang mempengaruhi sendi kehidupan di level masyarakat terkecil hingga tatanan dunia, pemerintah pusat melalui program pemulihan ekonomi membantu provinsi dengan pinjaman PEN dari SMI.
“NTT sangat diuntungkan lewat pinjaman ini dimana kita bisa menyelesaikan jalan dan jembatan yang rusak serta membantu masyarakat sehingga pemerintah tidak mengalami masalah serius,”ungkapnya.
Dengan pembangunan dan peningkatan infrastruktur itu, maka segala produk pertanian mampu dimanfaatkan dan dipasarkan secara maksimal. Selain itu juga dapat membuka akses dan meningkatkan akomodasi ke daerah-daerah yang eksotik untuk mendukung pariwisata.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD NTT, Christian Mboeik menyebut pinjaman tersebut telah disetujui lembaga DPRD NTT. Karena itu, DPRD akan mendorong dan mengawasi penggunaan dana pinjaman agar dana pinjaman itu dapat dimanfaatkan sebaik baiknya sesuai tujuan demin kesejahteraan masyarakat NTT. (HT)