Suara-ntt.com, Kupang-Sejauh ini Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masih bergelut dengan kemiskinan dan tak pernah tuntas diselesaikan. Pemerintah sudah berusaha dan berjuang dari masa ke masa untuk mengatasi masalah itu. Bahkan sudah dialokasikan dana atau anggaran yang cukup besar.
“Banyak sekali anggaran dari pemerintah yang sudah dialokasikan untuk mengatasi kemiskinan. Tapi kita masih terus bergelut dengan kemiskinan itu yang tidak pernah tuntas. Karena itu saya telah mendorong pemerintah pusat untuk membuat sebuah desain dengan peta yang baik, data yang cukup dan dapat dipertanggungjawabkan, agar kita tahu betul dimana kantong kemiskinan itu berada. Siapa yang miskin, mengapa miskin, dan bagaimana cara penanganannya sehingga secara keseluruhan terintegrasi dalam perencanaan pembangunan baik di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota bahkan sampai pada tingkat desa/kelurahan di seluruh Indonesia. Ini akan berdampak dimana kita memiliki berbagai desain penetapan anggaran, dan mampu memahami kemana arah pembangunan itu bergerak. Ini juga belum selesai, karena ternyata tantangan terbesar kita ada pada kualitas sumber daya nanusia, khususnya pada pelayanan publik, yang harus terus didorong,”kata Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) saat memberi sambutan pada Rapat Paripurna Keenam DPRD Provinsi NTT dengan agenda Persetujuan Bersama Penetapan Rancangan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2021 di Gedung Kelimutu DPRD Provinsi NTT pada Rabu, 29 September 2021.
Rapat paripurna tersebut diawali dengan penyampaian pendapat akhir dari 9 fraksi DPRD Provinsi NTT terhadap Rancangan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2021. Dimana seluruh fraksi menyatakan menyetujui Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD Nusa Tenggara Timur Tahun Angggaran 2021 untuk ditetapkan menjadi Peraturan Daerah.
“Terima kasih atas kerja cepat dan kerja bersama untuk menyelesaikan Rancangan Perubahan APBD NTT 2021, yang pada saatnya kita akan sahkan bersama. Dalam situasi saat ini memang sangat berat rasanya untuk seluruh pemerintahan dimanapun, kita juga mencatat bahwa gerakan pembangunan ekonomi di seluruh negara, mendorong pemerintahnya untuk bekerja serius dan terus mencari inovasi dalam rangka menyelamatkan daerah dan bangsanya termasuk masyarakat di Nusa Tenggara Timur,”ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Viktor memberi apresiasi yang tinggi dan memberi rasa hormat atas dukungan, saran, pendapat yang telah disampaikan seluruh fraksi dalam rangka peningkatan kinerja pemerintah. Dan semua itu menjadi semangat bersama untuk mewujudkan masyarakat NTT yang lebih sejahtera.
Gubernur menyadari masih ada banyak tantangan yang dihadapi, selain masalah Pandemi COVID-19 dan badai Seroja, NTT juga banyak mengalami berbagai masalah yang dihadapi. Oleh sebab itu NTT masih menempati posisi ketiga provinsi termiskin di Indonesia.
Dia juga menyampaikan terima kasih atas berbagai saran dan kritikan dari anggota DPRD kepada pemerintah daerah, karena semua itu memberi semangat untuk dapat bekerja sebaik-baiknya.
“Kita punya banyak tantangan, tetapi sebagai manusia berakhlak dan manusia yang diberikan ruang untuk menaruh harapannya kepada Tuhan. Saya percaya jika kita bekerja dengan sungguh-sungguh dan tulus hati dalam melayani maka kita mampu melakukan berbagai perubahan besar di NTT”.
“Banyak hal yang sedang kita buat, tapi saya mengajak kita membangun sebuah pola pikir baru dan itu perlu ada gerakan bersama, gerakan total yang harus mendapat energi positif dari semua pihak untuk menghasilkan NTT yang baru. Membuat hal baru itu susah, dan untuk sebuah perubahan itu memang harus ada gerakan. Dan jujur perubahan itu selalu dilakukan oleh sekelompok kecil orang saja, karena itu tidak semua manusia bisa membuat perubahan, hanya pada mereka yang mempunyai visi yang jauh, semangat yang tulus, dan keberanian untuk mengambil resiko. Itulah mereka-mereka yang diberikan kesempatan untuk menorehkan sejarah perubahan di muka bumi ini,”ucapnya.
“Karena itu sekali lagi, saya berterima kasih karena saya sedang bersama-sama dengan sekelompok kecil itu, yaitu yang terhormat seluruh anggota DPRD Provinsi NTT, untuk kita bisa menorehkan sejarah pembangunan baru di Nusa Tenggara Timur. Dimana selalu saya sebutkan, kita sedang menarasikan kembali Nusa Tenggara Timur. Kita tidak mulai dari kemiskinannya, tapi dari kekayaan-kekayaannya, sehingga narasi baru tersebut memberikan kita energi positif untuk kita mampu berpikir luas, sehingga dapat bersatu padu menyelamatkan bangsa dan negara ini, dan itu dimulai dari Nusa Tenggara Timur,” bebernya disambut dengan applaus yang meriah dari seluruh pimpinan dan anggota DPRD Provinsi NTT, serta hadirin yang mengikuti rapat paripurna tersebut.
Untuk dketahui rapat paripurna tersebut dipimpin Ketua DPRD Provinsi NTT, Emilia J. Nomleni didampingi Wakil Ketua DPRD Provinsi NTT, Aloysius Malo Ladi dan dihadiri 45 orang anggota DPRD Provinsi NTT. Dan Rapat Paripurna tersebut dirangkaikan dengan penyerahan dokumen Raperda kepada Pemerintah Provinsi NTT oleh Ketua DPRD Provinsi NTT, Emilia J. Noemleni. (Hiro Tuames)