Site icon Suara NTT

NTT masih Kekurangan Alat Tes PCR untuk Pulau Sumba dan Flores

Suara-ntt.com, Kupang-Hingga saat ini Pemerintah Provinsi NTT terus berupaya untuk menekan angka kasus positif COVID- 19 yang terus meningkat. Namun sayangnya provinsi kepulauan ini masih kekurangan alat tes polymerase chain reaction
(PCR) untuk daratan Pulau Sumba, Flores dan Alor.

“Kita masih kekurangan alat tes PCR untuk di pulau Sumba dan Flores, juga Alor. Kami minta agar bisa dikirim segera alatnya. Alat rapid tesnya sudah ada di sana namun belum ada alat untuk tes PCRnya,” kata Wakil Gubernur NTT, Joseph A. Nae Soi pada rapat virtual bersama Direktur Jenderal Pelayanan Kementerian Kesehatan RI Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D. Sp.THT-KL(K) M.A.R.S. Ext, di ruang rapat Gubernur NTT Selasa (2/2/2021).

Dalam rapat itu telah disepakati beberapa dukungan sarana peralatan medis dan juga obat-obatan dari Kementerian Kesehatan RI dalam penanganan COVID-19 di Provinsi NTT.

Wakil Gubernur NTT dalam rapat tersebut menyampaikan agar Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Kesehatan bisa secara sigap membantu kebutuhan penanganan COVID-19 yang sangat urgent.

“Kami di NTT saat ini jumlah angka kasus positif covid 19 terus meningkat dari hari ke hari dan sudah tembus angka 5000 kasus. Ini tentunya masuk dalam kondisi tanggap darurat maka penanganannya harus dengan tindakan extraordinary. Maka dari itu harus ada penanganan yang cepat dari kami dan juga dukungan Pemerintah Pusat,” ujarnya.

Ia juga meminta untuk penambahan obat-obatan antivirus dan juga vitamin bagi pasien COVID-19.

“Adapun juga untuk obat antivirus dan vitamin. Maka kami minta untuk kirim juga secepatnya ke NTT. Mengingat kondisi sekarang ini dalam tanggap darurat,”pintanya.

Untuk diketahui permintaan kebutuhan sarana peralatan diantaranya PCR mobile, mesin PCR, coverall, masker N95, masker bedah, faceshield, googles, handscoon non steril, handscoon steril, rapid antigen, catridge TCM. Juga kebutuhan obat-obatan diantaranya Oceltamivir 75 mg, Favipiravir 200 mg, Remdesivir 100 mg, dan Vitamin C 500 mg.

Sementara itu Dirjen Kemenkes Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D. Sp.THT-KL(K) M.A.R.S. Ext menanggapi dengan baik permintaan Wakil Gubernur NTT untuk segera direalisasikan dalam minggu ini.

“Terima kasih Bapak Waki Gubernur NTT yang sudah menjelaskan mengenai keaadaan dan kebutuhan pelayanan medis dalam penanganan COVID-19 di NTT. Kita akan segera mengirim peralatan dan kebutuhan lainnya ke NTT. Dengan demikian, saya minta agar bisa menyurati kami sesuai dengan data dan kebutuhan untuk tembusan pada Bapak Menteri Kesehatan agar bisa disetujui langsung,” kata Prof Kadir.

“Kami akan kirim ke Kupang dan juga nantinya bisa dilanjutkan ke Rumah Sakit di kabupaten-kabupaten sekitarnya. Kita tahu juga memang kondisi geografis dengan kepulauan dan cuaca saat ini yang menyulitkan tetapi semuanya harus dilakukan dengan cepat dan sigap,” tambahnya.

Prof. Kadir juga meminta agar pelayanan teknis dalam penanganan COVID-19 hendaknya tidak terlalu membebankan pihak rumah sakit dimana pasien yang dengan gejala saja yang dirawat di rumah sakit.

“Kita jangan terlalu membebani rumah sakit karena terbatas pada ruangan dan tenaga kesehatan. Saya himbau agar pasien COVID- 19 dengan gejala saja ataupun yang keadaan kritis yang dirawat di rumah sakit, sementara itu yang tanpa gejala bisa isolasi mandiri di rumah. Namun tetap dirawat dengan baik dengan pemberian asupan makanan dan juga obat-obatan,”pungkasnya. (HT/Biro Humas dan Ptotokol Setda Provinsi NTT)

Exit mobile version