Suara-ntt.com, Kupang- Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) termasuk salah satu provinsi atau daerah di Indonesia dalam pengendalian resisi Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19 secara baik.
Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, di NTT walaupun sekitar 2.000-an orang yang terjangkit virus ini dan tingkat kematian sekitar 57 orang memang sangat memprihatinkan. Tetapi jika dibandingkan dengan daerah lain, NTT termasuk dalam pengendalian resisi secara baik.
“Khusus untuk NTT kami terus berupaya agar masyarakat tetap stabil dan dalam keadaan yang baik. Dari aspek kesehatan mereka tetap terjaga sehingga proses kehidupan sosial dapat dilanjutkan untuk mengejar ketertinggalan ekonomi,” kata Gubernur Viktor ketika menghadiri acara Pembukaan Pelatihan Tata Laksana Vaksinasi COVID-19 di Puskesmas dan Rumah Sakit di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Provinsi Kalimantan Utara secara virtual di ruang rapat gubernur, Kamis (07/01/2021).
Dikatakan, pelaksanaan pelatihan tersebut sangatlah penting karena melalui pemerintah masyarakat memberikan kepercayaan dalam menangani COVID-19, agar dapat diselesaikan lewat vaksinasi ini.
Dia juga mengatakan, kepada para vaksinator bahwa pelatihan ini merupakan kesempatan yang langkah terjadi.
“Ini kesempatan yang baik karena dalam setahun kita dihadapkan dengan pandemi sebesar ini, para vaksinator sudah menjadi bagian dalam menentukan kualitas pelayanan secara global,” ujarnya.
“Tentunya para vaksinator saya ingin menyampaikan bahwa kesempatan ini tidak gampang sebab bapak/ibu saudara-saudara telah diberikan kesempatan untuk menjadi bagian didalam menentukan kualitas pelayanan secara global”, lanjutnya.
Ia juga menambahkan bahwa pelatihan ini harus diikuti dengan disiplin yang tinggi karena berhubungan langsung dengan keselamatan manusia.
“Kita akan menunjukkan kualitas pelayanan terhadap negara-negara lain. Kita menunjukkan bahwa kita mampu mengendalikan bisnis ini secara baik”, pungkasnya.
Ia mengharapkan agar pelatihan ini tidak hanya secara seremoni, tetapi diikuti secara serius dan tanggung jawab.
“Sebagai Gubernur Nusa Tenggara Timur, saya mengharapkan Puskesmas dan Rumah Sakit yang telah disiapkan untuk vaksinasi tidak terjadi hal – hal yang tidak kita inginkan. Kita tahu bahwa banyak orang yang masih belum memahami bahkan tidak mengerti tentang vaksin ini, sebab itu para vaksinator dan pemerintah harus menjelaskan dan sosialisasikan kepada masyarakat bagaimana manfaat dari vaksin ini agar masyarakat dapat memahami dengan baik dan dapat membawa dirinya untuk divaksin,”jelasnya.
Dirinya mengharapkan agar seluruh vasilitator mampu memberikan pelatihan secara baik agar nantinya dilapangan tidak bias.
“Kepada vaksinator yang akan masuk pada pelatihan, dia mengatakan bahwa ini merupakan kesempatan untuk membuktikan bahwa anda merupakan salah satu dari manusia di dunia yang melakukan perubahan peradaban,”bebernya.
“Ini bukan semata – mata melakukan vaksin tetapi anda salah satu manusia yang ikut berperan dalam sejarah perubahan peradaban di dunia dimana kita terjebak dalam ketakutan besar dengan bencana yang membuat kita sekian tahun terpenjara dengan penyakit ini. Dengan adanya vaksin ini tentunya ada harapan bagi kita untuk mampu menyelesaikan penyakit ini dengan baik. Didukung dengan tenaga- tenaga yang terampil mau melayani dengan hati, keberanian yang luar biasa untuk menempatkan diri sebagi pejuang dan pahlawan kemanusiaan. Sesuai dengan janji Presiden, paling lambat satu tahun seluruh masyarakat Indonesia sudah selesai divaksin,”tambahnya.
Lebih lanjut kata dia, semua pihak harus bersama mendorong terus bahwa Indonesia dibandingkan dengan negara lain masih tetap dalam kondisi baik apalagi NTT.
Dia memberikan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak yang terlibat dalam acara pelatihan ini dapat berguna bagi semua, bangsa dan untuk dunia ini.
Sementara itu Ketua Panitia mengatakan, peserta yang mengikuti pelatihan ini berjumlah 500 orang, dibagi dalam lima kelas terdiri dari satu kelas berjumlah 100 orang, dan semua pelatihan dilaksanakan secara daring. Peserta dari Nusa Tenggara Timur berjumlah 200 orang terbagi menjadi dua kelas, Provinsi Nusa Tenggara Barat sebanyak 172 orang dibagi dalam dua kelas, Kalimantan Utara sebanyak 103 orang dibagi satu kelas.
Kegiatan ini dilakukan bertujuan agar dapat melaksanakan tata laksana vaksinasi COVID- 19 di puskesmas dan rumah sakit dengan baik.
Ia juga menambahkan bahwa pelatihan ini akan dilaksanakan selama 3 hari mulai hari Kamis hingga Sabtu 9 Desember 2020. (HT/Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT)