Suara-ntt.com, Kupang-Koperasi Kredit (Kopdit) Obor Mas Cabang Kupang menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) Mini.
“Dalam RAT Mini ini, manajemen diberi wewenang untuk menyampaikan laporan pengurus dan pengawas kepada para anggota. Nanti dalam RAT Midi baru pengurus dari Kantor Pusat hadir di hadapan para anggota sekalian,” jelas Manajer KSP Kopdit Obor Mas Cabang Kupang, Renya Marcho di depan peserta RAT Mini di Lantai 2 Kantor Obor Mas Cabang Kupang pada Jumat, 19 Mei 2023.
Marchi menjelaskan, pelaksanaan RAT tahun buku 2022 merupakan RAT yang ke 39. “Ini RAT yg ke 39 sejak koperasi Obor Mas didirikan 4 November 1972 di Maumere,” kata dia seraya menambahkan, “Khusus di Cabang Kota Kupang ini, kami telah mampu bersaing dengan KSP lainnya. Obor Mas selalu setia melayani kebutuhan anggota.”
Hinggi kini, sebut Marcho, belum ada cerita bahwa Kopdit Obor Mas tidak sanggup atau tidak mampu melayani kebutuhan anggota. Bahkan dalam situasi Pandemi COVID-19 pun, Kopdit Obor Mas tidak mem-PHK atau merumahkan karyawan.
“Selalu saya sampaikan Obor Mas hadir untuk bantu kebutuhan anggota tapi anggota juga harus ikut aturan yang ada di Obor Mas. Kami serba dilema. Terkadang kalau belum pinjam, kami dengan para anggota ini sangat bersahabat. Tapi setelah pinjam; para anggota lihat kami seperti musuh, ketemu di jalan juga tidak mau tegur,” ucap Marcho, disambut gelak tawa peserta RAT.
Menurut dia, ada banyak produk yang ada di Obor Mas. Namun kata Marchi, ada tiga jenis pinjaman yakni pertama, pinjaman reguler yang diperuntukkan bagi ASN dan swasta potensial yang memiliki penghasilan tetap; kedua, pinjaman LPDB dengan bunga 11 persen per tahun; dan ketiga, pinjaman KUR dengan bunga 6 persen per tahun.
“Karena itu, sejak 2017 hingga kini Kopdit Obor Mas masih dipercayakan oleh pemerintah untuk menjadi penyalur pinjaman LPDB dan KUR. Bagi anggota yang meminjam KUR di Obor Mas akan mendapat SHU dan perlindungan pinjaman 100 persen tidak dibebankan kepada ahli waris. Semua ini demi meningkatkan pelayanan kepada anggota dan membantu anggota mendapatkan modal usaha dengan bunga rendah bagi usaha-usaha produktifnya,” jelas Marcho.
Hingga kini kata Marcho, aset Obor Mas mencapai Rp 1.275.432.487.134,- dan saldo pinjaman anggota mencapai Rp 1.057.014.613.716,-
Terkait aspek organisasi, Marcho menuturkan hingga 31 Desember 2022 anggota Obor Mas sebanyak 136.724 orang; artinya ada pertumbuhan 14,3 persen dibandingkan tahun buku 2021.
Sedangkan omset pelayanan pinjaman kepada anggota, papar Marcho, sebesar Rp 562.000.334.000,- untuk 18.248 orang; artinya ada peningkatan 15,2 persen dibandingkan tahun buku 2021.
Menurut Marcho, ada 7R yang mempengaruhi keberhasilan Obor Mas yakni rajin bekerja, rajin berdoa, rajin simpan, rajin pinjam, rajin angsur, rajin ikut pendidikan dan rajin mempromosikan Kopdit Obor Mas.
“Jika 7R ini kita pertahankan maka kelak Kopdit Obor Mas akan menjadi salah satu lembaga keuangan alternatif yang patut disegani, melalui otonomi dan kemandirian yang tinggi serta dapat berkompetisi secara nasional dan global. Mari kita wujudkan mimpi kita menjadikan koperasi yang berkualitas dan berbudaya saing guna mengantar masyarakat Obor Mas menuju hidup sejahtera,” pungkas Marcho, sambil tersenyum.
Nampak para peserta RAT Mini sangat antusias mengikuti kegiatan RAT dan menyampaikan aneka permasalahan, usul dan saran yang disampaikan agar pengurus dan pengawas dapat memperjuangkan aspirasi para anggota di RAT Midi dan RAT Paripurna yang akan digelar akhir Mei di Kantor Pusat Obor Mas di Maumere Flores, Nusa Tenggara Timur. (©/Verry Guru)