Site icon Suara NTT

Paket CS’an Ajak Warga Kota Kupang untuk Berpikir lebih dalam tentang Hidup dan Arti Kepemimpinan

Suara-ntt.com, Kupang-Debat publik kedua bagi pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang periode 2024-2029 berlangsung di Hotel Kristal Kupang pada Sabtu, 2 November 2024 malam dengan suasana yang penuh antusiasme, khususnya dalam sesi closing statement. Pasangan calon nomor urut lima, dr. Christian Widodo dan Serena Francis, menutup debat dengan pernyataan yang menggugah harapan dan keyakinan warga Kupang akan masa depan kota ini.

Dalam pernyataan penutupnya, dr. Christian Widodo, calon Wali Kota Kupang, menyampaikan pesan reflektif yang mengajak masyarakat Kupang untuk berpikir lebih dalam tentang hidup dan kepemimpinan. “Sesungguhnya kita tidak benar-benar hidup,” ujarnya, mengajak warga untuk memahami pentingnya kehidupan yang berarti.

“Saatnya pemimpin muda berdaya menjadi pemimpin saat ini, bukan hanya pemimpin masa depan,” tambahnya, menegaskan bahwa waktu untuk kepemimpinan generasi muda adalah sekarang, bukan nanti.

Melanjutkan pesan tersebut, Serena Francis, calon Wakil Wali Kota Kupang, menekankan pentingnya adaptasi dalam memimpin. “Di akhir kata, kami paket Christian Widodo-Serena Francis (Paket CS’an) percaya bahwa kecerdasan adalah kemampuan untuk beradaptasi pada perubahan,” ujarnya.

Serena menyampaikan bahwa Kupang memerlukan sosok pemimpin yang optimis dan siap menghadapi tantangan, bukan hanya berbicara tanpa berbuat apa-apa. “Jangan kotong belum coba, tapi subilang omong, sonde bisa,” tambahnya dalam logat khas Kupang, yang menunjukkan keyakinannya pada kemampuan masyarakat dan calon pemimpin Kupang untuk terus mencoba hal baru dan berinovasi.

Dalam kalimat penutup yang penuh makna, Serena mengatakan, “They say we dream too big; we say they think too small,” menegaskan keyakinan pasangan ini untuk membawa perubahan besar bagi Kota Kupang, terlepas dari segala keraguan yang mungkin ada dari pihak lain.

Mereka pun menutup pernyataan tersebut dengan salam kebangsaan, “Terima kasih, salam Pancasila.” ***

Exit mobile version