Panen Perdana Model Agroeduwisata di Kupang: Bukti Kolaborasi KAK dan Pemprov NTT dalam Menanggulangi Stunting dan Kemiskinan

oleh -658 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Keuskupan Agung Kupang (KAK) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menggelar panen perdana di lahan pertanian yang menjadi model agroeduwisata di Kota Kupang.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Uskup Agung Kupang, Mgr. Hironimus Pakaenoni, didampingi Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Agung Kupang, RD. Krispinus Saku, Pr, serta staf Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT.

Panen perdana ini menandai bukti nyata kerja kolaboratif antara Gereja dan pemerintah dalam menekan inflasi, menanggulangi kekurangan gizi (stunting), dan memerangi kemiskinan yang masih menjadi tantangan besar bagi masyarakat NTT. Dengan hasil panen sayur-mayur dan tanaman hortikultura seperti tomat serta buah-buahan lainnya, program ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam pemenuhan gizi masyarakat sekaligus menjadi motivasi pemberdayaan umat.

Mgr. Hironimus Pakaenoni melalui Vikjen KAK, RD. Krispinus Saku, Pr menegaskan bahwa upaya gereja tidak hanya berkutat pada himbauan di mimbar atau pewartaan, tetapi juga diwujudkan melalui tindakan nyata di lapangan. “Sabda harus menjadi daging,” ujarnya, menggarisbawahi bahwa pendidikan karakter harus disertai dengan pemenuhan gizi dan asupan vitamin yang memadai.

Gereja ingin turut serta dalam memastikan kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan sayur-mayur dan produk hortikultura yang dihasilkan secara serius dan telaten.

Selain berkontribusi pada ketahanan pangan, model agroeduwisata ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lahan produktif. Kolaborasi ini juga dirancang untuk mengurangi inflasi di tingkat rumah tangga serta meningkatkan kesehatan umat dengan pola konsumsi pangan yang bergizi.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT mengelola total lahan seluas 1.222 are, dengan Keuskupan Agung Kupang memanfaatkan lahan seluas 88 are di antaranya. Program ini diharapkan dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi masyarakat di Kupang khususnya, dan NTT pada umumnya, untuk memaksimalkan potensi lahan yang dimiliki demi keberlanjutan ketahanan pangan dan perbaikan gizi keluarga. ***