Suara-ntt.com, Kupang-Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melaksanakan Vaksinasi Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19 di tingkat provinsi dan dimulai pada Kamis, 14 Januari 2021 di halaman Kantor Gubernur NTT.
Seperti yang disaksikan media ini, para penerima vaksin COVID-19 perdana di tingkat Provinsi NTT adalah para pejabat pimpinan instansi dan tokoh agama di NTT.
Para pimpinan dan tokoh tersebut antara lain seperti Sekertaris Daerah (Sekda) Provinsi NTT, Benediktus Polo Maing; Rektor Undana, Prof. Fredrik L. Benu; Ketua Sinode GMIT, Pdt.Merry Kolimon; Kabidokes Polda NTT, Kombes Pol Sudayono; Direktur RSUD Prof. W.Z Johannes Kupang, Dr.drg. Mindo Sinaga; RD. Donisius Manikin; dan Drs. Yoseph Nahak dari BPOM di Kupang.
Selain itu ada beberapa pejabat lainnya yang juga diundang untuk menjadi penerima vaksin covid-19 pada kesempatan itu.
Sementara itu, tim vaksinasi yang terlibat dalam kegiatan vaksinasi COVID-19 tersebut antara lain dokter spesialis paru, dokter spesialis emergency, dua orang vaksinator, empat perawat emergency, dan satu petugas rekam medic sebagai penanggung jawab.
“Kita ketahui bersama bahwa setelah Badan POM mengeluarkan Emergency Use Authorization untuk vaksin COVID-19 dan sertifikat halal dari MUI, suntikan perdana secara nasional diawali dengan penyuntikan kepada bapak Presiden yang terjadi kemarin dan juga beberapa tokoh dan pimpinan tingkat nasional. Dan hari ini kita laksanakan di tingkat Provinsi NTT dan bapak/ibu yang hadir ini adalah calon penerima vaksin perdana di tingkat Provinsi NTT,”kata Sekda Provinsi NTT, Ir. Benediktus Polo Maing di sela-sela kegiatan itu.
Ben Polo Maing meminta pemerintah kabupaten/kota di NTT agar segera mengambil langkah-langkah persiapan untuk pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di tingkat kabupaten/kota.
“Tahap pertama ini akan kita pusatkan dulu di Kabupaten Kupang dan Kota Kupang dan diberikan kepada tenaga-tenaga kesehatan,” ungkapnya.
Untuk masyarakat NTT, dia menghimbau agar bersabar dan menanti giliran vaksinasi sambil tetap taat pada protokeler kesehatan.
“Tegakkan Tiga M yakni menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan beberapa protokoler COVID-19 lainnya untuk ditaati,”bebernya.
Sementara itu Ketua Sinode GMIT Injili Timor, Pendeta Mery Kolimon berterima kasih kepada pemerintah karena telah melibatkan dirinya sebagai tokoh agama, menerima vaksinasi bersama sejumlah pejabat lainnya.
“Terima kasih bahwa program vaksin COVID-19 di Indonesia sudah dimulai, kemarin kita punya pak Presiden sudah mulai dan hari ini sejumlah pejabat dan tokoh agama. Terima kasih kami sudah dilibatkan dalam vaksin ini,” ungkapnya.
Setelah disuntikan vaksin, Pendeta Mery Kolimon mengaku tidak merasakan gejala apapun. Awalnya ia merasa terganggu lantaran tekanan darahnya tinggi, sehingga harus menunggu selama 30 menit untuk diperiksa lagi oleh tenaga medis.
“Saya harus menunggu 30 menit untuk tekanan darah kembali normal agar mendapatkan vaksin,” ujarnya.
Pendeta Mery Kolimon mengimbau kepada seluruh pendeta dan jemaat untuk segera mempersiapkan diri menerima vaksin, sehingga kebal terhadap virus COVID-19.
“Kami mengimbau kepada seluruh jemaat untuk mempersiapkan diri dalam vaksin, ini tugas kita pertama merawat kehidupan dan vaksin COVID-19 adalah bagian dari merawat kehidupan milik Tuhan”.
“Kami juga minta pendeta dan warga jemaat untuk mempelajari hal-hal yang dipersiapkan menuju vaksin, misalnya menjaga kesehatan dengan tekanan darah yang baik, untuk kepentingan vaksin yang diatur oleh pemerintah nanti,”pungkasnya. (HT)