Suara-ntt.com, Kupang-Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Yohanis Fransiskus Lema dan Jane Natalia Suryanto, atau pasangan yang dikenal dengan sebutan Ansy-Jane, terus menunjukkan komitmen mereka untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTT melalui program unggulan mereka, Desa Manyala.
Program ini menjadi sorotan dalam Debat Publik Kedua Antar Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu (06/11/24) malam.
Ansy Lema menekankan bahwa pembangunan NTT harus dimulai dari desa, dengan fokus pada sektor pertanian, peternakan, dan perikanan.
“Membangun NTT berarti membangun desa. Membangun NTT berarti membangun petani, peternak, dan nelayan. Salah satu program pemberdayaan masyarakat desa yang kami gagas adalah Desa Manyala,” ujarnya dalam debat tersebut.
Sebagai mantan Anggota DPR RI, Ansy mengungkapkan bahwa program Desa Manyala akan menyasar kelompok perempuan desa melalui musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) khusus perempuan. Langkah ini dinilai sebagai upaya untuk mendengar langsung aspirasi perempuan desa terkait kebutuhan pemberdayaan.
Lebih lanjut, Ansy menyampaikan bahwa desa menjadi lokus kebijakan karena tingkat kemiskinan di pedesaan lebih tinggi dibandingkan perkotaan. Berdasarkan data BPS Maret 2024, kemiskinan perdesaan mencapai 23,41 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan perkotaan yang hanya 8,57 persen.
“Kemiskinan NTT adalah kemiskinan masyarakat desa yang berprofesi sebagai petani, peternak, dan nelayan,” tegasnya.
Selain itu, Ansy menegaskan bahwa kesejahteraan masyarakat adalah hukum tertinggi atau Salus Populi Suprema Lex. Program Ansy-Jane akan mengedepankan konsep pembangunan inklusif dengan prinsip kesejahteraan yang merata dan berkeadilan. ***