Suara-ntt.com, Mbay-Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi NTT, Patris Lali Wolo kembali menyalurkan bantuan telur kepada 116 anak penderita stunting di Kabupaten Nagekeo dan Ngada pada tahap II sebanyak 6.960 butir telur.
Sementara pada tahap I di tempat sama dirinya juga menyalurkan bantuan telur kepada 111 anak penderita stunting sebanyak 6.660 butir telur.
“Setiap anak kita kasih 60 butir telur ayam,”kata Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi NTT ini.
Bantuan tersebut diserahkan dalam rangkaian kegiatan kunjungan kerja (Kunker) dalam program pendampingan anak stunting sebagai Wakil Rakyat di DPRD Provinsi NTT di 19 desa pada 26 November sampai 1 Desember 2021.
Patris mengatakan, bantuan kemanusiaan yang diberikan itu dilakukan bersama seluruh kader PDI Perjuangan Kabupaten Nagekeo dan Ngada di 19 desa/kelurahan yang dikunjungi.
Dalam kunjungan itu dia tawaran program Perkarangan Tri Fungsi untuk mendukung aspek ekonomi keluarga, edukasi dan estetika untuk mewujudkan suksesnya pekarangan Tri Fungsi itu
“Sangat penting kerja gotong royong untuk percepatan penyelesaian stunting demi masa depan generasi kita. Dan saya juga sosialisasikan APBD NTT 2022 khusus untuk Infrastruktur, ekonomi, pendidikan dan kesehatan. Fokus saya sampaikan anggaran provinsi yang puluhan miliar rupiah untuk urus stunting. Sebagai contoh dana Rp 40 miliar untuk menangani Stunting di 44 desa, maka 1 desa mendapatkan anggaran provinsi sebesar Rp 859 juta per desa”.
“Kita akan ukur linearitas anggaran dengan perubahan ekonomi dan turunnya angka stunting di 44 desa tersebut,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu dia menyampaikan, bantuan telur ayam juga diserahkan untuk perangkat desa dan bidan desa. Dan total bantuan yang diberikan sebanyak 10.880 butir telur ayam.
“Semua kader partai tegak lurus menjalankan intruksi partai. Kita bersama-sama harus tergerak hatinya karena belas kasih demi mewujudkan hak asasi anak manusia. Terus membangun komunikasi dan tetap menjaga etika dan budaya etika ketimuran dan berkomunikasi dan memberi motivasi bagi masyarakat.
Walapun hal kecil namun kalau semua kita serentak bergerak berjalan bersama pemerintah tentu pastinya stunting bisa cepat terselesaikan. Kami laksanakan kerja kemanusiaan ini bersama seluruh kader PDI Perjuangan Kabupaten Nagekeo dan Ngada.
Ini bukti semua kader partai tegak lurus menjalankan instruksi partai. Sangat penting kerja gotong royong untuk percepatan penyelesaian stunting demi masa depan generasi kita,” ujar Bendahara PDI Perjuangan NTT ini.
Ia mengajak semua komponen untuk tergerak hatinya karena belas kasih terhadap anak- anak stunting demi mewujudkan hak asasi anak manusia.
“Walaupun hal kecil namun kalau semua kita serentak bergerak berjalan secara bersama- sama, diyakini stunting bisa cepat terselesaikan,” kata Patris.
Lebih lanjut dia menyebutkan, 18 desa/kelurahan yang dikunjungi di Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo antara lain Desa Kelewae, Desa Leguderu, Desa Rigi, Kelurahan Natanage, Kelurahan Natanage Timur, Kelurahan Wolopogo, Kelurahan Rega, Desa Focolodo, Desa Nagerawe, Desa Alo Rawe, Desa Gerodhere, Desa Dhereisa, Desa Wolowea Timur, Desa Wea Au, Desa Wolowea, Desa Raja, Desa Raja Timur, dan Desa Raja Selatan.
Selain itu dirinya juga berkunjung ke Desa Mengeruda di Kecamatan Soa Kabupaten Ngada untuk memberikan bantuan telur ayam kepada 5 anak stunting. (Hiro Tuames)