Suara-ntt.com, Nagekeo-Politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Patris Lali Wolo sekaligus anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tetap konsisten menyumbang 8.000 butir telur dan bibit sayur kepada anak stunting untuk delapan desa di Kabupaten Nagekeo.
Sumbangan telur dan bibit sayur tersebut diserahkan pada masa reses sebagai anggota DPRD NTT pada 23-25 November tahun 2022 lalu.
“Masing-masing anak kita berikan 60 butir telur dan uang susu per anak Rp 150.000. Selain itu bibit sayur, bayam 5.000, sawi 1.000 dan bibit terong 500 anakan,”kata Patris kepada wartawan dalam kegiatan reses.
Selain itu kata dia, kader poyandu, bidan desa dan PPL serta perangkat desa lainnya turut menerima uluran kasih dari anggota DRPD Provinsi NTT tersebut. Tidak hanya itu, panti asuhan, Paroki Mundemi, Paroki Maunori dan Pondok Pensantren.
Dia mengatakan, dalam kegiatan sosial itu dirinya selalu didampingi pengurus DPC PDI Perjuangan Nagekeo, Yanto Sawu, Waja Anselmus, Esau Sede dan Kornelius Jewata. Dalam reses kali ini, Patris tidak hanya memberikan bantuan semata namun melakukan kegiatan sosialisasi Perda APBD NTT 2023 untuk menjemput aspirasi, pengawasan pelaksanaan APBD NTT 2022, advokasi persoalan anomali iklim dan gagal panen cengkeh.
Dijelaskan, pentingnya tanaman pertanian dan perkebunan selain beras. Hal itu dilakukan untuk menopang kehidupan masyarakat seperti Alpokat, Durian, Sukun, Manggis, Rambutan. Recovery dan yang lain.
“Nah, untuk menyehatkan tanaman serta sumber daya alam lainnya sehingga hasil yang kita harapkan dapat terwujud. Dan itu dibutuhkan unsur hara tanah dengan pupuk kotoran ayam,”ungkap Bendahara DPD PDI Perjuangan NTT ini.
Lebih lanjut kata dia, sosialisasi Program Pekarangan Tri Fungsi( PRO PATRIS), Desa Mandiri Telur, mendampingi Anak Stunting merupakan wujud kerja kemanusiaan dan implementasi Tri Sakti Bung Karno pada 8 Desa di Kecamatan Keo Tengah Nagekeo.
Sekaligus silaturahmi ke Alim Ulama dan Pondok Pesantren Masjid Nurul Islam Kolikapa Mbay Nagekeo.
“Saya mengajak masyarkat untuk siap menghadapi krisis multi dimensi dan anomali iklim. Semua kader partai di Nagekeo saya ajak supaya terus menangis, tertawa bersama rakyat dan tentu berbuat untuk rakyat,”pintanya.
Untuk diketahui delapan desa yang dikunjungi antara lain; Desa Wajo, Desa Wajo Timur, Desa Pautola, Desa Kotodirumali, Desa keli, Desa Mbaenuamuri, Desa Kotowuji Timur dan Desa Udiworowatu.
Dia menyampaikan, kerja kemanusiaan dapat dilakukan untuk percepatan penyelesaian stunting dan menggerakan ekonomi kerakyatan sebagai perwujudan dan implementasi nilai luhur Pancasila dalam setiap derap langkah rakyat Indonesia. ****