Pemenuhan Modal Inti Bank NTT dan Kerjasama dengan Bank DKI Baru Sebatas MoU

oleh -229 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Bank NTT menjalin kerjasama dengan Bank DKI Jakarta untuk melakukan penyertaan modal. Hal itu dilakukan guna memenuhi modal inti sebesar Rp 3 triliun pada 2024 mendatang. Namun hingga saat ini kerjasama itu baru sebatas Memorandum Of Understanding (MoU).

“Kami sudah MoU dengan Bank DKI. Namun baru sebatas MoU,” kata Direktur Informasi Teknologi (IT) dan Operasional Bank NTT, Hilarius Minggu saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi III DPRD NTT, Selasa, 10 Januari 2023 lalu.

Dia mengaku belum mengetahui, apakah MoU tersebut bisa lanjut ke Perjanjian Kerja Sama (PKS) dan bisa merealisasikan penyertaan modal dari Bank DKI. “Kami masih tunggu atau masih proses di Bank DKI,” katanya.

Dia mengatakan modal inti Bank NTT masih mengalami kekurangan sebesar Rp700 miliar. Saat ini modal inti Bank NTT baru mencapai Rp2,3 triliun. Sehingga ada ruang untuk lakukan kerjasama Kelompok usaha Bank (KUB). “Saat ini modal inti baru sebesar Rp2,3 triliun,”ungkapnya.

Anggota Komisi III DPRD NTT, Hugo Kalembu mengatakan jika modal inti tidak terpenuhi, maka status Bank NTT akan turun jadi BPR.

“Jika tidak penuhi modal inti itu, maka Bank NTT bakal turun status menjadi BPR atau digabungkan,” katanya.

Selain itu, kata Hugo, Bank NTT diperhadapkan dengan sejumlah persoalan. Dimana ada dua kabupaten yang enggan menyetor penyertaan modal. Bahkan Pemerintah Provinsi NTT juga sudah dua tahun tidak menyetor

Dengan demikian perlu dilakukan gerakan agar pemerintah kabupaten/kota dan provinsi melakukan penambahan modal.

“Setelah saya baca dokumen, ada dua kabupaten yang belum setor ke Bank NTT untuk penambahan modal. Bahkan Pemerintah Provinsi NTT sudah dua tahun berturut-turut tidak setor untuk penambahan modal inti,” ungkapnya. (Hiro Tuames)