Suara-ntt.com, Kupang-Untuk pemeriksaan swab di NTT saat ini tidak ada masalah lagi. Karena sudah ada 15 kabupaten/kota yang mempunyai alat polymerase chain reaction (PCR). Kemudian di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. DR. W.Z. Johanes Kupang juga sudah ada alat PCR.
“Dan kabupaten yang belum memiliki alat PCR akan dikirim ke kita di pemerintah provinsi,”kata Sekertaris Dinas Kesehatan Provinsi NTT, David Mandala kepada wartawan usai acara pengukuhkan enam pejabat sementara (Pjs) Bupati di rumah jabatan Gubernur NTT, Sabtu (26/9/2020).
David mengatakan, penanganan Covid-19 di NTT akan disesuaikan dengan skenario penanganan yang sudah diatur dalam rencana operasional covid-19 di NTT.
“Kalau kita lihat akhir-akhir ini ada kasus peningkatan di daratan Flores, Kabupaten
Kupang dan Kota Kupang. Sekarang yang dilakukan oleh satuan gugus tugas di pemerintah provinsi dimana kita sudah mengeluarkan surat edaran untuk bagaimana pengawasan dan penegakan protokol kesehatan yang diterapkan di pemerintah provinsi dari Gubernur NTT untuk kabupaten/kota agar betul-betul ditegakan dan diawasi,”ungkapnya.
Dikatakan, untuk kegiatan-kegiatan sosial tetap dijalankan tetapi tetap mematuhi protokol kesehatan agar bisa mengendalikan penyebaran covid-19 di NTT.
Dan saat ini koordinasi dengan kabupaten/kota tetap berjalan dan persiapan lab sudah 90 persen untuk laboraterium tes swab.
“Sekarang yang perlu kita persiapkan adalah tim dan mereka sudah dilatih tinggal eksen saja. Kita butuh dukungan terutama teman-teman analis yang sudah dilatih oleh tim sehingga harus ada satu surat keputusan agar ada dasar untuk melakukan pemeriksaan dan koordinasi kita untuk seluruhnya sudah berjalan”.
“Prinsipnya kalau kita lihat jumlah pemeriksaan swab itu semakin tinggi karena kita mempunyai alat PCR yang tersebar di 15 kabupaten/kota sehingga testing ini yang harus dilakukan supaya kita tahu penyebaran seperti apa,”pungkasnya. (HiroTuames)