Suara-ntt.com, Jakarta-Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Dr. Andriko Noto Susanto, menghadiri Rapat Tingkat Menteri (RTM) yang digelar di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) pada Rabu (20/11/2024). Rapat ini bertujuan mempercepat penanganan pasca-bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki dan konflik sosial di Kabupaten Flores Timur.
RTM dipimpin langsung oleh Menko PMK Pratikno dan dihadiri sejumlah pejabat, termasuk Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, dan Wakil Menko Polhukam Lodewijk Freidrich Paulus.
Menko PMK mengungkapkan bahwa aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki masih terpantau, meski tanpa indikasi peningkatan. Pemerintah akan membangun hunian sementara bagi pengungsi sambil mempersiapkan relokasi ke lokasi aman.
“Kami memastikan proses renovasi rumah dan pembangunan hunian tetap berjalan bersamaan sehingga masyarakat terdampak mendapatkan layanan terbaik,” ujar Pratikno.
Kepala BNPB Suharyanto menjelaskan, sebanyak 2.209 kepala keluarga akan direlokasi. Pemerintah menyiapkan dua opsi relokasi: relokasi terpusat dengan lahan dan rumah siap huni, atau relokasi mandiri di tanah milik warga. Lokasi potensial relokasi mencakup Botongkarang/Noboleto, Wukoh Lewoloroh, dan Kojarobet.
Menteri Perumahan Maruarar Sirait menambahkan, pemerintah akan membangun sekitar 2.700 rumah bagi penyintas, menggunakan sumber daya lokal untuk mendukung ekonomi masyarakat terdampak.
Penjabat Gubernur NTT menegaskan bahwa pemerintah daerah bekerja sama dengan pusat untuk memastikan penanganan bencana berjalan cepat dan terintegrasi. “Kami berkomitmen memberikan layanan terbaik bagi para korban dan memastikan hak pilih pengungsi terfasilitasi dengan baik dalam Pilkada 2024,” ujarnya. ***