Suara-ntt.com, Oelamasi-Pemerintah Kabupaten Kupang untuk tahun anggaran 2021 telah menyiapkan dana sebesar Rp 24 miliar untuk pengembangan sektor pertanian.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kupang, Obet Laha menyampaikan bahwa mayoritas masyarakat di Kabupaten Kupang adalah bertani dan sangat sesuai dengn karakteristik wilayah Kabupaten Kupang. Dengan demikian, dirinya memberikan apresiasi kepada Gubernur NTT melalui program tanam jagung panen sapi (TJPS) yang berlangsung sejak tahun 2019 hingga 2021 dengan memperluas lahan tanam di periode tanam April-September.
“Kami memberi apresiasi kepada Bapak Gubernur karena Program TJPS ini sangat sesuai dengan karakteristik di wilayah Kabupaten Kupang dimana mata pencaharian masyarakat kita adalah bertani,” katanya pada acara panen jagung perdana dari Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) periode tanam bulan Oktober-Maret oleh Gubernur NTT di Desa Pontulan Kecamatan Sulamu Kabupaten Kupang, Senin (22/3/21).
Obet mengatakan, panen jagung perdana dari program TJPS diatas lahan seluas 79 Ha di Desa Pantulan ini dimana hasilnya akan dipakai untuk membeli sapi. Musim tanam April sampai dengan September nanti, perluasan lahan akan di kembangkan diatas lahan 800 Ha dengan memanfaatkan anggaran melalui APBD Kabupaten Kupang untuk sektor pertanian sebesar 24 miliar.
Dalam kesempatan itu Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat langsung berdialog bersama masyarakat setempat. Salah satu tokoh masyarakat Kecamatan Sulamu mengapresiasi Program TJPS sekaligus meminta kepada Gubernur untuk bantuan sumur bor, traktor, kawat duri dan penerangan listrik di desa tersebut.
“Di tengah hujan dan badai kami terus bekerja keras untuk mensukseskan program ini karena bermanfaat bagi kami para petani. Untuk menghadapi musim tanam berikutnya, kami membutuhkan sumur bor, traktor, kawat duri dan penerangan listrik di desa”, ungkap tokoh masyarakat tersebut.
Menanggapi usulan tersebut, Gubernur menegaskan akan berbagi peran antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Kupang.
“Untuk usulan sumur bor segera dipenuhi melalui APBD Provinsi. Sedangkan traktor, mekanismenya adalah kebutuhan luasan lahan yang digarap berapa, akan kami layani untuk traktor tersebut tanpa dikenakan biaya apapun. Sementara untuk bantuan kawat duri akan dibantu oleh Pemerintah Kabupaten Kupang serta listrik pasti akan segera terpenuhi (langsung melakukan koordinasi via Handphone dengan General Manager PLN unit induk wilayah NTT,red),” pungkas Gubernur Laiskodat. (HT/Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT)