Site icon Suara NTT

Pemkab Lembata Siapkan Lahan Seluas 9.307 Hektare untuk Program TJPS

Suara-ntt.com, Kupang-Pemerintah Kabupaten Lembata menyiapkan lahan seluas 9.307 hektare dalam mendukung program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS).

Dalam kunjungan kerja (Kunker) Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) ke Kabupaten Lembata pada Rabu (26/04/2023) menghadiri acara panen jagung simbolis Program Tanam Jagung Panen Sapi-Pola Kemitraan (TJPS – PK) di Desa Nila Napo Kecamatan Omesuri.

Panen TJPS tersebut dilakukan di lahan seluas lahan 6,5 Ha dengan hasil panen per ha sebanyak 7,2 ton. Pada kegiatan panen tersebut, Gubernur mengungkapkan apresiasi dan juga dukungan kepada para wiman (wirausahawan mandiri) dalam bekerja mengembangkan program TJPS.

“Ini sudah sangat bagus dari hasil kerja dan kolaborasi yang baik. Saya turut gembira karena kualitas jagung juga baik disini. TJPS ini program kolaborasi bidang pertanian dan peternakan dan juga sebagai upaya mendorong terciptanya industri terkhususnya industri pakan ternak,” jelas Gubernur.

“Kita harapkan untuk terus dikembangkan karena disini kita lihat ada beberapa wiman yang sudah mampu mendapatkan penghasilan atau keuntungan dari program TJPS ini. Nanti ke depannya juga kita ingin agar dapat mengembangkan tanaman hortikultura agar kira bisa sesuaikan dengan kebutuhan pasar untuk membantu mengendalikan inflasi,” ujar Gubernur.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata, Kanis Tuaq menjelaskan, hingga saat ini total luas seluruh lahan untuk Program TJPS di Kabupaten Lembata yakni 9.307 Ha dengan estimasi produksi jagung mencapai 20.230 ton.

“Saat ini juga pihak offtaker juga telah sepakat membeli hasil jagung dengan harga Rp 4.500 per kg. Kita juga dorong petani tanam kacang hijau dan kedelai untuk menambah penghasilan para petani,” jelas Kanis.

Ketua Kelompok Wiman Desa Belobatang – Kecamatan Nubatukan, Yasinta Rinda, menjelaskan Kegiatan TJPS ini sangat membantu peningkatan ekonomi mereka. “Terima kasih atas program TJPS ini karena sangat membantu kami dan kami juga sudah merasakan manfaatnya,” kata Yasinta.

Pada kegiatan itu juga dijelaskan, Yasinta Rinda juga mendapatkan keuntungan sebesar Rp 12.500.000 dari pengelolaan TJPS pada lahan seluas 1 Ha. Keuntungan tersebut didapatkan dari hasil panen TJPS pada lahan tersebut yang mencapai 5 ton (5.000 Kg). Dengan perhitungan 5.000 Kg x Rp 4.500 maka menghasilkan Rp 22.500.000. Kemudian dikurangi pemotongan kredit bank sebesar Rp 10.000.000 maka keuntungan bersih yang diperoleh adalah Rp 12.500.000.

Dalam kegiatan panen simbolis itu, Gubernur VBL juga melakukan penandaan ternak sapi serta demonstrasi mesin pipil jagung. Di tempat yang sama juga dilaksanakan penyerahan kredit mikro merdeka oleh Bank NTT kepada para wiman hortikultura. Juga dilaksanakan launching pembelian jagung offtaker PT Suaka Bumi Pertiwi. (HT)

 

Exit mobile version