Suara-ntt com, Kupang-Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang membutuhkan dana sebesar Rp 1,2 triliun untuk mengatasi kebutuhan air bersih di Kota Kupang. Dana sebesar itu bakal digunakan untuk sistem jaringan air perpipaan.
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Rakyat (PUPR) Kota Kupang, Meky Natun mengatakan, untuk mendapatkan dana sebesar itu maka Pemerintah Kota Kupang perlu melakukan loncatan-locatan dan mencari sumber pembiayaan lain selain APBD II Kota Kupang serta melakukan kerjasama pemerintah daerah dan Badan Usaha atau KPBU.
“Dan Kota Kupang sudah melaksanakan itu dan tahun ini (2023, red) kita sudah mendapatkan kurang lebih ratusan miliar untuk penanganan air bersih di Kota Kupang,”kata Meky kepada wartawan usai acara sidang pleno Tim Koordinasi Sumber Daya Air (TKSDA) Balai Wilayah Sungai (BSW) Nusa Tenggara II Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI di Hotel Papa Jhons Kupang pada Kamis, 15 Juni 2023.
Meky menjelaskan, secara tidak langsung Pemerintah Kota Kupang telah melakukan berbagai upaya dengan melihat potensi-potensi yang ada maka perlu dibangun lagi empat atau lima SPAM untuk melayani kebutuhan air bersih di Kota Kupang dengan cara klaster. Artinya satu sumber air tidak dipaksakan untuk melayani seluruh wilayah kota. Namun dibagi dalam klaster misalkan hanya tiga kelurahan yang dilayani jangan ditambah lagi. Jika ditambah lagi maka persoalannya angin yang keluar bukan air.
“Yang akan dibangun lagi adalah SPAM Dendeng II, SPAM Liliba I, SPAM Liliba II dan SPAM Haukoto. Dengan demikian maka secara otomatis ada lima SPAM yang akan beroperasi di Kota Kupang,”ungkapnya.
Dikatakan, sejauh ini baru satu SPAM di Kota Kupang yang beroperasi yakni SPAM Kali Dendeng untuk melayani 15 ribu sambungan rumah tangga di Kecamatan Alak. “Itu hanya melayani satu kecamatan saja dan secara otomatis di Kota Kupang masih mengalami kendala akan air bersih,”ujarnya. (Hiro Tuames)