Pemkot Serahkan Bantuan Dana sebesar Rp 115 juta bagi Dua Gereja di Kota Kupang

oleh -99 Dilihat

Suara-ntt com, Kupang-Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang menyerahkan bantuan dana sebesar Rp 115 juta bagi dua gereja. Kedua gereja tersebut adalah pembangunan Rumah Pastori atau Pondok Gembala Jemaat GMIT Tilon Aknino Kuannanan sebesar Rp 40 juta  dan pembangunan Kantor Klasis Kota Kupang Barat sebesar Rp 75 juta.

Bantuan itu diserahkan langsung oleh Penjabat Wali Kota Kupang, George Melkianus Hadjoh pada Minggu, 21 Mei 2023.

Dalam kesempatan itu George berjanji akan menyerahkan alat proyektor dan aplikasi Bahasa Inggris gratis untuk membantu anak-anak di Jemaat Tilon Aknino Kuannanan belajar Bahasa Inggris.

Hal itu disampaikan saat memberikan sambutan usai Ibadah Perayaan Bulan Budaya dan Bahasa dalam Etnis Rote bersama jemaat di GMIT Tilon Aknino Kuannanan, Manulai 2.

Dia mengajak Sinode GMIT untuk berkolaborasi dengan pemerintah untuk mendata pemuda gereja yang belum bekerja atau masih menganggur.

“Saya mengajak Sinode GMIT yang menaungi sekitar 110 gereja ditambah pos pelayanan jemaat masing-masing untuk mendata para pemuda yang belum bekerja, kita bisa bekerja sama berkolaborasi menciptakan lapangan kerja bagi pemuda pemudi yang belum memiliki pekerjaan,” katanya.

Ia mengatakan bahwa dirinya ditugaskan oleh Gubernur untuk bekerja di Kota Kupang untuk bekerja bersama jajaran di Pemerintah Kota Kupang mengelola sumber daya yang ada.

Menurutnya NTT khususnya memliki kekayaan sumber daya potensial yang dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan perekonomian masyarakat.

“Gubernur NTT minta saya bekerja di Kota Kupang, untuk mengelola potensi di Kota. Kita harus bangga karena daerah kita ini kaya, jika kerja sungguh-sungguh, fokus dan total melalui kerja kolaborasi dan kerja tim kita pasti bisa dongkrak ekonomi,” ujarnya.

George juga meminta gereja untuk bekerja sama mendukung upaya pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya melalui pelatihan Bahasa Inggris di gereja bagi anak-anak di jemaat tersebut. Untuk itu, dirinya berjanji akan menyerahkan proyektor dan aplikasi Bahasa inggris secara gratis. Selain bermimpi anak-anak Kota Kupang mahir berbahasa Inggris, Penjabat Wali Kota Kupang ingin anak-anak melek teknologi sehingga mampu bersaing secara global.

Tak lupa George juga mengapresiasi Jemaat Tilon Aknino, dipimpin Penanggung Jawab, Pendeta Emeritus Hengky Abineno, S.Th yang telah mendukung lomba kebersihan antar rumah ibadah baru-agama Kristen Protestan baru ini, sehingga berhasil meraih juara 3.

Dirinya juga mengingatkan jemaat untuk terus bekerja tulus serta melibatkan Tuhan dalam setiap pelayanan dan mengajak gereja untuk terus berkolaborasi dengan pemerintah.

“Jika kita mengandalkan Tuhan dan kerja dengan tulus seperti kata Kolose 3:23, kita pasti dimampukan bekerja bahkan melampaui kemampuan kita. Kita harus terus bekerja, karena Tuhan bekerja, no glory without suffering, tanpa pengorbanan tidak ada kemuliaan, seperti Yesus juga berkorban. Saya ajak gereja bergandengan tangan bersama pemerintah, karena sama-sama ditugaskan oleh Tuhan untuk melayani,” ujarnya.

Sementara itu, dalam kesempatannya, Ketua Klasis, Pendeta Lelin Ita Fointuna – Ndun yang didampingi Pendeta Ori Nenometa dari Badan Diakonia Sinode GMIT dan Pendeta Emr. Hengky Abineno, S.Th menyampaikan terima kasih atas bantuan sosial sebesar Rp 40 juta yang diserahkan Penjabat Wali Kota bagi pembangunan rumah pastori di GMIT Tilon Aknino dan bantuan sebesar Rp 75 juta untuk pembangunan kantor Majelis Klasis Kota Kupang Barat. Juga apresiasi kepada pemerintah melalui Lurah yang telah menyerahkan dokumen pelepasan hak atas tanah gedung kebaktian dan rumah pastori. Ia mengisahkan bahwa pembangunan kantor klasis telah dimulai sejak tahun 2020, berkat bantuan dari Pemerintah Kota Kupang, pembangunan akan segera dirampungkan dan rencananya akan diresmikan November 2023 mendatang.

Pendeta Emr. Hengky Abineno, S.Th selaku penanggung jawab jemaat dengan menahan haru menyampaikan terima kasih atas bantuan pemerintah yang diberikan, dan juga karena jemaat mendapat juara 3 lomba kebersihan antar rumah ibadah. “Terima kasih bapak tana dan jajaran karena sudah perhatikan jemaat yang ada di pinggiran wilayah kota ini. Semoga bapak dan jajaran selalu sehat dan diberkati Tuhan dalam mengemban tugas-tugas kedepan,” kata Pendeta Hengky.

Dalam khotbahnya saat memimpin kebaktian, Pendeta Hengky mengajak jemaat untuk menjadikan perbedaan bagi kemuliaan nama Tuhan. “Perayaan bulan budaya dan Bahasa mengubah cara pandang bahwa karya Allah bekerja melalui perbedaan umatnya, Allah senang melihat kesatuan orang percaya, karena itulah dalam Yoh 1:1-21 Yesus berdoa bagi kesatuan dan kekudusan hidup orang percaya segala zaman. Kita berharap melalui perayaan Bulan Bahasa dan Budaya perbedaan berbagai etnis di NTT terus terpelihara dalam kesatuan yang kudus,” katanya.

Pendeta Hengky juga mengajak jemaat untuk terus bekerja sesuai talenta masing-masing bagi kemuliaan nama Tuhan, serta meneladani kehidupan Kristus bersama murid-murid-Nya. “Mari saling belajar, bekerja sama, merangkul, mendengarkan, memahami dan menghormati untuk terus menghadirkan Allah dalam dunia ini, meskipun ada tantangan yang harus dihadapi. Bercermin dari kehidupan Yesus dan para murid serta kehidupan jemaat mula-mula yang bersatu dan hidup kudus sekalipun memiliki latar belakang bahasa dan budaya yang berbeda. (PKP_nt)