Site icon Suara NTT

Pemprov Apresiasi Upaya KKP dan Bank Dunia Tingkatkan Konservasi Kawasan Laut di NTT

Suara-ntt.com, Kupang-Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengapresiasi upaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Bank Dunia dalam meningkatkan konservasi kawasan laut di perairaan NTT.

“Kami berharap kerjasama ini dapat ditingkatkan lagi untuk mendorong peningkatan kesejahteraan nelayan dan masyarakat pesisir di NTT,”kata Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi saat menerima tim Penilai Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi (Evika) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di ruang Kerja Wagub pada Rabu, 9 November 2022.

Dalam kesempatan tersebut Wagub Nae Soi menjelaskan, komitmen pemerintah Provinsi NTT terkait pengelolaan kawasan laut dengan mengedepankan tiga aspek yakni perlindungan, pemanfaatan dan keberlanjutan. Dengan kondisi geografis NTT yang miliki luas laut lebih besar daripada daratan, pemerintah provinsi terus mendorong agar kawasan laut dapat meningkatka kesejahteraan bagi masyarakat NTT.

“Untuk mengoptimalkan perlindungan kawasan laut, kami terus mendorong upaya penguatan kesadaran atau pemberdayaan masyarakat Memang hal ini tidak mudah, tapi kami terus lakukan sosialisasi dan edukasi serta penegakan hukum terhadap para perusak biota laut,”ungkapnya.

Sementara terkait aspek pemanfaatan, pemerintah provinsi mengedepankan prinsip terbatas dan terukur.

“Masyarakat boleh mengambil hasil laut tapi dengan cara-cara yang wajar dan normal, bukan dengan lakukan pengeboman dan merusak biota laut,”ujarnya.

Selanjutnya terkait aspek keberlanjutan, mantan anggota DPR RI tersebut menjelaskan pentingnya upaya menjaga kebersihan laut.

“Kami terus mendorong kesadaran masyarakat di pesisir pantai untuk menjaga kebersihan kawasan laut. Supaya ikan dan biota laut lainnya bisa berkembang baik dan memberi hidup yamg berkualitas bagi manusia,”tandasnya

Sementara itu, Hendra Yusran Sirry menjelaskan upaya penilaian yang dilakukan tim Penilai Evika bertujuan untuk memperkuat kawasan konservasi, baik yang dikelola pemerintah pusat maupun daerah agar lebih bermanfaat.

“Kami ingin agar pengelolaan kawasan konservasi dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan daerah,”jelas Hendra.

Ann Jeannete Glauber dari Bank Dunia mengungkapkan, Bank Dunia sangat antusias dan mendukung kegiatan penilaian tersebut melalui investasi berkelanjutan.

“Kami memandang kegiatan ini secara positif karena menyeimbangkan antara kepentingan ekonomi dan konservasi,” kata Ann Jeannete.

Menurut rencana, Tim Penilai Evika akan melakukan penilaian lapangan pada kawasan konservasi Pantai Oesina dan kawasan konservasi Laut di Kabupaten Alor.

Untuk diketahui Tim Penilai Evika untuk NTT dipimpin oleh Hendra Yusran Sirry, Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Turut serta dalam tim tersebut adalah Robby Faadillah, Koordinator Tata Kelola Laut dan Pesisir dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Ann Jeannete Glauber, Practice Manager untuk Lingkungan Hidup, Sumber Daya Alam, dan Ekonomi Biru Bank Dunia dan rekan, serta rombongan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. (HT)

 

Exit mobile version