Suara-ntt.com, Kupang-Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam waktu dekat akan mengembangkan 1.000 ekor ternak sapi di kawasan Besipae Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
“Dengan melihat lahan yang ada di Besipae kita mau kembangkan peternakan di lahan seluas 625 hektar. Jadi disitu kita akan tanam pakan dan rencananya kita mau kembangkan 1.000 ekor sapi dalam kawasan itu tapi harus dipangar terlebih dahulu,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT, drh. Artati Laosana, M.Si didampingi Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Vetariner, Wempi Bate Nede di ruang kerjanya, Kamis (19/11/2020).
Artati mengatakan, pak gubernur menginginkan agar para peternak memelihara sapi dalam satu kawasan yang sudah dipagar dalam bentuk ranch. Hal itu dilakukan agar sapi-sapi yang ada tidak keluar dan makan dan merusak tanaman masyarakat.
“Harapan kita ke depan akan merubah tempat itu dengan pendekatan ranch atau kawasan. Artinya dalam kawasan itu kita bisa kembangkan pakan ternak, sapi dan kambing. Kemudian ada pos kesehatan hewan, ada instalasi air, ada insiminasi buatan dan membrantas penyakit juga di tempat itu sehingga kita lakukan pendekatan ranch,”jelasnya.
Tidak dipungkiri bahwa sistem pengembalaan sapi yang dilakukan oleh peternak di NTT hanya melepas bebas di padang dan itu sudah menjadi turun temurun sejak nenek moyang kala itu.
Dikatakan, masyarakat akan dilibatkan dalam semua kegiatan dan ternak milik mereka juga boleh masuk dalam ranch itu. “Dan kita bersama masyarakat akan tanam pakan dan mereka akan diibatkan dalam semua kegiatan dalam ranch tersebut,”pungkasnya. (Hiro Tuames)