Pemprov NTT Bakal Bantu Mesin Pemipil Jagung bagi Kelompok Tani di Sumba Barat

oleh -181 Dilihat

Suara-ntt.com, Tambolaka-Dalam mendukung program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT) bakal membantu mesin pemipil jangung bagi kelompok petani di Kabupaten Sumba Barat agar dapat membantu mengolah hasil panen.

“Kita harapkan dapat terus kita kembangkan Program TJPS ini dilahan-lahan lainnya di Kabupaten Sumba Barat ini. Selain itu kita juga akan bantu mesin pemipil jagung bagi kelompok tani agar untuk membantu mengolah hasil panen,”kata Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) ketika melakukan kunjungan di Dusun Lahona Desa Hupumada, Kecamatan Wanukaka, Kabupaten Sumba Barat pada Selasa, 7 Maret 2023.

“Saya juga memberikan apresiasi atas hasil panen yang baik ini dan tentunya saya juga senang karena off taker disini juga mengambil hasil panen dengan harga Rp 4.000 per kilogram. Itu sangat bagus untuk meningkatkan pendapatan ekonomi petani,” ungkap Gubernur.

Pada kesempatan itu Gubernur VBL bersama Bupati Sumba Barat Yohanis Dade melakukan panen simbolis dan juga tanam jagung menggunakan alat bantu tanam. Keduanya juga didampingi oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Lecky F. Koli, dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumba Barat Jantje Lakumau. Untuk diketahui, momentum panen jagung  kali ini merupakan panen TJPS pertama kali yang dilakukan oleh Gubernur VBL di Kabupaten Sumba Barat.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) mengatakan,  penggunaan alat tanam dengan metode mekanisasi sangat membantu dalam efektivitas tanam. “Kita sekarang pakai alat bantu untuk tanam dan ini bagian dari modernisasi sehingga sangat cepat dan efektif,”jelasnya.

Sementara itu Bupati Sumba Barat Yohanis Dade mengungkapkan siap membantu dengan alat traktor untuk pengolahan lahan lainnya. “Kita akan siapkan traktor untuk pengolahan lahan disini. Jadi kita kita minta koordinasi dari Kepala Desa dan juga kelompok tani terkait lokasi lahan yang mau di olah. Nanti traktornya kita datangkan untuk bantu olah lahan disini. Setelah itu akan juga dimanfaatkan untuk membantu mengolah lahan di tempat yang lain juga,” ungkap Yohanis.

Bupati Yohanis juga menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Sumba Barat telah berkoordinasi dengan PLN dan dinas terkait untuk memenuhi akan ketersediaan listrik dan perbaikan jalan di Desa Hupumada ini. “Kita segera koordinasikan dengan pihak PLN terkait penyediaan sarana listrik dan juga dinas PU untuk perbaikan jalan di desa ini,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Sumba Barat, Jantje Lakumau memberikan laporan diantaranya luas lahan TJPS di Dusun Lahona Desa Hupumada tersebut adalah 10 Ha.

“Luas lahan di dusun ini adalah 10 Ha dan menggunakan benih jagung hibrida pionner 21. Kemarin hasil uji produktivitas itu 9,9 ton per Ha dan 7,2 ton untuk berat keringnya,”tandasnya.

Salah seorang kelompok tani,
Yohanes Yora Yamme mengungkapkan kegembiraannya atas kunjungan Gubernur. “Kami sangat senang karena kehadiran Bapak Gubernur juga membawa semangat dan motivasi bagi kami untuk terus bekerja dalam pengembangan program TJPS ini. Kami juga mengharapkan agar bantuan mesin pipil dan traktor juga segera diturunkan untuk membantu kami disini,” jelasnya.

Kunjungan ke Puskesmas Kabukarudi

Usai melakukan panen dan tanam jagung di Dusun Lahona Desa Hupumada, Kecamatan Wanukaka, Gubernur bersama rombongan kemudian mengunjungi Puskesmas Kabukarudi di Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat.

Kedatangan Gubernur disambut baik Kepala Puskesmas Kabukarudi Stepanus Hairo Widu bersama jajaran staf.

Di Puskesmas Kabukarudi tersebut Gubernur meninjau pelayanan kesehatan dan juga sarana penunjang pada Poli Umum, Poli PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja), Poli MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit), Poli KIA/KB (Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak / Keluarga Berencana), Poli Gigi, Poli Gizi, Laboratorium, Ruang Tata Usaha dan Ruang Imunisasi, Ruang Laktasi dam Ruang bersalin.

Gubernur meminta pihak puskesmas agar mencatat kebutuhan antropometri (alat ukur tinggi badan, berat badan serta lingkar lengan) untuk penanganan stunting. “Kita harus cepat mendata untuk diberikan kepada Kementerian Kesehatan sehingga alat antropometri tersebut didistribusikan ke secepatnya mengingat kita masih kekurangan alat tersebut,” ungkap Gubernur.

Ditempat yang sama juga dilaksanakan kegiatan pendataan dan pemberian tindik chip pada ternak kerbau oleh Gubernur NTT. (HT)