Suara-ntt.com, So’e-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT) menggandeng Universitas Nusa Cendana Kupang mengembangkan Kawasan Besipae menjadi hutan energi berbasis masyarakat.
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, pembangunan yang dilakukan pemerintah provinsi harus bersinergi dengan pemerintah kabupaten, perguruan tinggi, dunia usaha serta pemberdayaan masyarakat.
“Keterlibatan Pemprov NTT, Pemkab TTS, Perguruan Tinggi dalam hal ini Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang melalui risetnya, dunia usaha dan masyarakat pasti berhasil dalam pembangunan melalui sinergi yang benar. Bapak Bupati TTS dengan gaya kepemimpinannya yang sering turun ke desa-desa tentunya kita butuh pemimpin seperti ini sehingga bisa bersama masyarakat dalam program kerja untuk menumbuhkan ekonomi dalam menangani masalah kemiskinan,”kata Gubernur Viktor ketika melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) di kawasan Besipae pada Jumat, 5 Oktober 2021.
“Kita menanam lamtoro keramba dan kaliandra disini yang nanti dipakai untuk pakan ternak dan juga energi terbarukan. Jadi dulunya daunnya untuk makanan sapi dan kayunya dibuang sekarang kayu dan rantingnya juga bisa dipakai untuk kebutuhan ekonomis,”ungkapnya.
Dijelaskan, pentingnya sinergitas dan kolaborasi antar sektor diantaranya sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan pariwisata untuk energi.
“Bersama Pemprov NTT serta Pemkab TTS dan juga Undana agar ada pendampingan dan pemberdayaan masyarakat yang baik dalam pengembangan lamtoro keramba dan kaliandra. Itu kita sinergikan dengan peternakan sapi. Dari sini masyarakat juga akan belajar bagaimana peternakan sapi yang hebat hingga pembuatan susu sapi. Kita harapkan pulau Timor akan menjadi sumber protein untuk dikirim ke seluruh Indonesia,”ucapnya
“Kita harapkan pembangunan di kawasan Besipae akan terus berjalan baik. Meskipun dalam pembangunan itu ada pro dan kontra tapi harus tetap dilakukan karena kita yakini yang kita kerjakan ini berguna untuk banyak orang dan manfaatnya juga besar bagi anak dan cucu kita,” tambahnya.
Sementara itu Bupati TTS, Egusem Piter Tahun memberi apresiasi kepada Pemprov NTT dalam hal ini Gubernur dan Wakil Gubernur serta Universitas Nusa Cendana terkait dengan pengembangan kawasan Besipae.
“Terima kasih kepada Bapak Gubernur juga Wakil Gubernur bersama para jajaran, serta Undana yang sudah memilih Kawasan Besipae sebagai Pengembangan Hutan Energi Berbasis Masyarakat. Program ini sangat bagus dan harus tetap kita dukung. Kalau programnya berjalan baik maka tempat ini bisa jadi tempat wisata dan bisa tumbuhkan ekonomi. Terima kasih juga untuk Undana yang serius untuk kembangkan potensi tempat ini,” ujar Bupati TTS ini.
Rektor Undana Prof. Ir. Fredriek Benu, P.hD yang menjelaskan, program tersebut dinamakan Pengembangan Hutan Energi Berbasis Masyarakat.
Luas kawasannya 3.780 Ha. Didalamnya ada kawasan untuk konservasi, peternakan, kehutanan yang terintegrasi bersama pertanian dan peternakan.
“Program ini harus turut melibatkan masyarakat. Ada sejumlah spot yang menjadi keterlibatan aktif masyarakat untuk menanam seluruh tanaman yang sekaligus sebagai makanan ternak. Kami sudah bagi dengan empat kelompok masyarakat,” ujar Prof. Fred.
“Ada beberapa tanaman untuk pakan ternak diantaranya lamtoro keramba dan kaliandra. Tentunya disitu juga digabungkan dengan sistem alekroping dengan tanaman pangan baik kacang hijau atau jagung,”tambahnya.
Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan Penanaman anakan Pohon Kaliandra dan Penanaman Lamtoro Teramba.
Untuk diketahui bahwa sebelum melakukan kunjungan ke Besipae, Gubernur juga ikut dalam kegiatan Panen Jagung Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) di Desa Manusak Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang.
Pada kesempatan tersebut Gubernur mengungkapkan, kegiatan TJPS juga untuk membantu penanganan kemiskinan di NTT.
“Ini tugas kita dalam penanganan kemiskinan ekstrem di NTT. Sesuai amanat dari Bapak Presiden dalam mengatasi masalah kemiskinan bahwa lahan 800 hektare disini ini harus dipakai untuk tanam. Ini juga bukti terima kasih pada Bapak Presiden dimana bendungan Raknamo yang dibangun itu berguna untuk masyarakat. Terima kasih jajaran TNI yang sudah membantu masyarakat disini,” ungkapnya.
Dalam kegiatan Panen tersebut, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Lecky Koli menjelaskan, program TJPS di wilayah tersebut diusahakan untuk bisa 3 kali panen dan produksi panen diharapkan bisa mencapai 7 ton per hektar. (HT)