Suara-ntt.com, Kupang-Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), melalui Tim Padu Padan Data Kemiskinan Ekstrem (Papadanke) yang didukung oleh USAID ERAT (Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif, Efisien, dan Kuat), meluncurkan inovasi dan dashboard padu padan data kemiskinan ekstrem.
Inisiatif ini bertujuan memperbaiki penargetan program penanganan kemiskinan ekstrem di NTT.
Acara peluncuran berlangsung di Hotel Aston, Kota Kupang pada Selasa, 12 November 2024 dengan sambutan daring dari Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Budiman Sudjatmiko, dan Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono.
Peluncuran ini turut dihadiri secara daring oleh pejabat-pejabat tinggi, termasuk Sekretaris Deputi Pelayanan Publik Kementerian PANRB, Akik Dwi Suharto Rudolfus; Plh. Kepala Subdirektorat Sosial dan Budaya Sinkronisasi Urusan Pemerintah Daerah III, Jodi Frency; serta Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi NTT, Stefanus F. Halla. Secara langsung, perwakilan organisasi perangkat daerah kabupaten/kota di NTT juga hadir untuk mendukung inisiatif ini.
Papadanke dibentuk oleh Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) NTT sejak 2024 sebagai bagian dari Sekretariat Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD). Tim ini memiliki tugas khusus melakukan padu padan data pensasaran percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem (P3KE). Data yang dikumpulkan mencakup identifikasi penduduk miskin dan miskin ekstrem berdasarkan data by name by address (BNBA) dan data penerima manfaat dari sembilan program pemerintah provinsi serta beberapa basis data pendukung lainnya.
Padu padan data tersebut kemudian disajikan dalam bentuk policy brief, yang telah disampaikan kepada perangkat daerah pemangku program terkait dalam lokakarya di Kupang pada 31 Oktober 2024. Hasil rekomendasi dari policy brief ini meliputi kebutuhan panduan umum bagi setiap perangkat daerah terkait dengan penargetan program penanggulangan kemiskinan ekstrem, memanfaatkan data P3KE sebagai dasar kebijakan tingkat provinsi.
Sebagai langkah lanjutan, Bapperida NTT mengembangkan dashboard Papadanke, yang dapat diakses oleh seluruh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di NTT. Dashboard ini diharapkan menjadi alat perencanaan, penganggaran, monitoring, dan evaluasi yang lebih tepat sasaran untuk program pengentasan kemiskinan di wilayah ini.
“Sepanjang 2024, Bapperida NTT melalui tim Papadanke telah mengadakan berbagai pelatihan, lokakarya, serta analisis untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan penanggulangan kemiskinan ekstrem,” ungkap Kepala Bappelitbangda Provinsi NTT, Dr. Alfonsus Theodorus
“Dengan inovasi dan platform Papadanke, kami berharap strategi penurunan angka kemiskinan di NTT dapat berjalan secara efektif, tepat sasaran, dan berkelanjutan.”
Inisiatif ini merupakan langkah penting untuk memperkuat tata kelola data kemiskinan di NTT dengan harapan menjadi basis bagi berbagai program penanganan kemiskinan yang akurat dan berkesinambungan, menjadikan NTT sebagai provinsi yang semakin maju dalam mengatasi tantangan kemiskinan ekstrem. ***