Pemprov NTT Telah Berhasil Terbitkan 3.905 Izin di 2023

oleh -280 Dilihat

Suara-ntt com, Kupang-Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Satu Pintu (DPMPSP) telah berhasil menerbitkan sebanyak 3.905 izin atau 78 persen di tahun 2023 pada periode Juni 2023 dari target 5.000 izin.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Satu Pintu (DPMPSP) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Marsianus Jawa mengatakan, investasi merupakan salah satu sektor penting dalam
mewujudkan misi pertama RPJMD 2018-2023.

“Untuk itu kita telah berupaya mempermudah dan mempercepat pelayanan ijin investasi dengan menerapkan Sistem Online Single Submission (OSS),”kata Marsianus kepada media ini di ruang kerjanya pada Senin, 28 Agustus 2023.

Dikatakan, upaya tersebut telah berhasil mempercepat pemberian layanan perijinan, dimana pada tahun 2019 jumlah izin yang dikeluarkan mencapai 5.571 dan pada tahun 2022 meningkat menjadi 6.626 ijin atau melebihi target yang ditetapkan sebanyak 5.000 ijin. Sementara itu, pada tahun 2023 sampai periode Juni 2023, dari target 5.000 izin yang akan diterbitkan, telah terealisasi
3.905 izin atau 78 persen.

Dijelaskan selama kurun waktu 2019 sampai dengan 2023, trend investasi di Provinsi NTT mengalami pertumbuhan yang fluktuatif. Pada tahun 2019, realisasi nilai investasi baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDM) mencapai Rp. 7,23 triliun atau 103 persen melampaui target nasional sebesar Rp. 7 triliun. Sementara itu, dalam tiga tahun terakhir akibat pandemik COVID-19, capaian target sedikit menurun. Pada tahun 2020 realisasi sebesar 96 persen, tahun 2021 sebesar 78 persen dan tahun 2022 menurun menjadi 65 persen.

“Kita cukup optimis di tahun 2023 ini, karena sampai dengan akhir Semester I dari target investasi nasional sebesar Rp 5,31 triliun, telah direalisasi 62 persen,”ungkapnya.

Selain kata dia, pemerintah juga terus berupaya untuk mendorong pertumbuhan sektor industri, terutama diarahkan pada
peningkatan kualitas produk UMKM sehingga dapat bersaing dengan produk dari luar. Selama tahun 2019 sampai 2022,
pemerintah telah memfasilitasi peningkatan kapasitas UMKM
dengan melakukan pelatihan terhadap 2.041 orang pelaku UMKM dengan sasaran utama adalah digitalisasi UMKM.

Kemudian pemerintah juga terus mendorong agar pelaku UMKM memanfaatkan berbagai aplikasi digital untuk memasarkan produk-produknya.
Demikian pula pembangunan sektor perdagangan mengalami perkembangan yang positif dari tahun 2019 sampai
dengan 2022. Pada tahun 2019, nilai ekspor NTT sebesar 16,26 juta US$ dan di tahun 2022 meningkat menjadi 37,9 juta US$.

Lebih lanjut kata dia, dalam rangka mendukung upaya peningkatan rasio elektrifikasi, sejak tahun 2019 sampai 2023, pemerintah melakukan pemasangan PLTS Sehen, terutama kepada masyarakat terpencil/pedesaan yang belum terjangkau jaringan listrik PLN, yakni sebanyak 2.499 unit, bantuan pemasangan
meteran listrik gratis dengan daya 450 VA sebanyak 1.355 unit.

Berbagi upaya ini telah memperbaiki rasio elektrifikasi NTT dari 61,9 persen di tahun 2018 meningkat menjadi 92,42 persen di tahun 2022. Sebagai salah satu daerah dengan potensi sumber energi
baru terbarukan yang melimpah, pemerintah terus berupaya mengembangkan PLTS berskala besar di Sumba dan Timor, energi listrik tenaga panas bumi di Flores serta pengembangan
energi listrik dengan memanfaatkan arus laut di Selat Gonzalu, Flores Timur serta biomassa di Timor dan Flores. (HT)