Site icon Suara NTT

Penanganan Erupsi Gunung Lewotobi, Pemerintah Pusat dan Daerah Koordinasi Relokasi dan Kesehatan Pengungsi

Suara-ntt.com, Kupang-Pemerintah terus berupaya mempercepat penanganan dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur. Dalam rapat koordinasi yang dipimpin Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, pada Selasa (12/11/2024), langkah-langkah darurat untuk penanganan bencana dan relokasi dibahas secara mendetail. Penjabat Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto, serta sejumlah pejabat pusat seperti Menteri PKP Maruarar Sirait dan Kepala BNPB Suharyanto, turut serta dalam rapat ini.

Wapres Gibran memberikan arahan agar relokasi dilakukan segera untuk menghindari risiko bagi masyarakat yang tinggal di zona bahaya. Ia juga menginstruksikan verifikasi data pengungsi, termasuk memisahkan data pengungsi rentan, seperti ibu hamil, lansia, dan anak-anak, agar layanan kesehatan bisa disalurkan dengan tepat.

Penjabat Gubernur Andriko melaporkan bahwa berbagai posko dan jalur evakuasi telah diaktifkan. Ia juga menyampaikan bahwa Pemprov NTT telah mendistribusikan logistik dan obat-obatan ke daerah terdampak, serta menyiapkan 1.000 kelambu malaria dan 3.000 vaksin rabies untuk mencegah penyebaran penyakit.

Di sisi lain, Penjabat Bupati Flores Timur, Sulastri Rasyid, menyoroti perlunya peningkatan akomodasi dan fasilitas sanitasi di lokasi pengungsian. “Kami sangat membutuhkan tambahan kapal feri untuk pendistribusian bantuan, terutama tangki air bersih dan toilet umum,” ujar Sulastri.

Kepala BNPB, Suharyanto, menyebutkan bahwa masa tanggap darurat masih berlangsung, namun pemerintah telah mempersiapkan tahapan rehabilitasi lebih awal. Dengan sudah ada rencana relokasi di dua titik dengan luas 50 hektare, pemerintah menyiapkan dana tunggu sebesar Rp 500 ribu per keluarga untuk enam bulan. “Semoga kebutuhan pengungsi dapat terpenuhi selama masa tanggap darurat ini,” harap Suharyanto. ***

Exit mobile version