Pengamat Ekonomi Politik: Paslon Christian dan Serena Tampil Brilian dalam Debat Publik Perdana Pilkada Kupang

oleh -244 Dilihat
Oplus_131072

Suara-NTT.com, Kupang-Pengamat Ekonomi Politik Nusa Tenggara Timur (NTT), Ferdy Hasiman, memuji penampilan dr. Christian dan Serena dalam debat publik perdana calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang. Ferdy menilai bahwa keduanya menampilkan performa yang sangat mengesankan, dengan Christian yang dinilai ideal dalam menyampaikan orasi dan mengendalikan dinamika debat di atas panggung.

“Orasi dan gaya bicara dr. Christian sangat ideal dan oke. Ini adalah salah satu modal besar bagi politisi, yaitu seni berdebat. Christian menampilkan wajah baru bagi Kota Kupang calon muda, energik, sehat, cerdas, menarik simpatik, bijaksana, dan mampu mengkritisi lawan dengan cara yang santun,” kata Ferdy saat dihubungi media ini melalui WhatsApp pada Senin, 21 Oktober 2024 siang.

Ia menambahkan bahwa kemampuan Christian dalam berdebat menjadi bekal penting untuk tampil lebih kuat di panggung politik.

Dari segi substansi, Ferdy menilai bahwa paket Kitong CS’a yakni pasangan Christian dan Serena paling unggul dalam menyampaikan argumentasi yang mudah dicerna publik. Program-program yang mereka tawarkan juga dinilai terukur dan realistis, dibandingkan dengan pasangan lain yang dianggap hanya menjual program dengan angka-angka fantastis.

“Sementara yang lain saya lihat hanya jualan program dengan angka-angka fantastis. Program besar dan ambisius itu harus diukur dari kemampuan fiskal daerah yang kecil serta beban APBN yang tengah berat. Program-program yang bombastis ini mestinya diuji dalam debat berikutnya agar masyarakat Kota Kupang bisa melihat mana calon yang realistis,” jelas Ferdy.

Ia juga menyebutkan bahwa gagasan tentang kapal dan pesta rakyat yang diajukan oleh pasangan Kitong CS’an adalah ide brilian untuk memacu ekonomi Kota Kupang, dengan output yang dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Kota Kupang sebagai kota jasa dan pusat ibu kota provinsi memang harus mengandalkan sumber daya manusia. Kebijakan inovatif seperti pesta rakyat dan pentas seni itu bernas untuk menggerakkan roda konsumsi kota, sehingga ekonomi bisa tumbuh,” tutup Ferdy. ***