Suara-ntt com, Larantuka-Menyusul konflik antar desa yang terjadi pada Senin (21/10/24) pagi di Pulau Adonara, antara Desa Bugalima, Desa Ile Pati, dan Desa Kimakamak di Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur, Penjabat Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto, langsung bertindak cepat.
Ia bersama Penjabat Bupati Flores Timur, Sulastri Rasyid, serta unsur Forkopimda dan pimpinan perangkat daerah terkait, segera menuju lokasi untuk menangani masalah ini sekaligus menyalurkan bantuan sosial bagi para korban.
Penjabat Gubernur beserta rombongan bertolak dari Kupang pada Selasa (22/10) sore menggunakan Kapal Feri ASDP KMP Ranaka dan tiba di Pelabuhan Feri Waijarang Lembata pada Rabu (23/10/24) pagi.
Mereka kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan speed boat menuju Dermaga Waiwerang, Kecamatan Adonara Timur.
Sesampainya di Adonara, rombongan langsung menuju Desa Bugalima, lokasi yang terdampak konflik. Penjabat Gubernur memantau kondisi rumah-rumah yang terbakar dan melakukan dialog dengan warga setempat.
Ia juga mengunjungi Desa Kimakamak, namun tidak sempat berkunjung ke Desa Ile Pati.
“Kami turut berbelasungkawa atas kejadian ini. Konflik antar desa seperti ini tidak seharusnya terjadi. Kami meminta maaf kepada keluarga korban atas kelalaian kami sehingga hal ini bisa terjadi,” kata Penjabat Gubernur Andriko saat bertemu warga di Aula Kantor Desa Bugalima.
Dalam kesempatan tersebut, Andriko meminta agar Pemerintah Kabupaten Flores Timur segera melakukan rekonsiliasi dan mediasi dengan terus berkoordinasi bersama pihak terkait untuk menyelesaikan konflik ini secepatnya.
“Pemprov NTT akan selalu mendukung penyelesaian masalah ini. Bantuan untuk para korban, baik berupa kebutuhan dasar seperti pakaian, makanan, dan tempat tidur, akan disiapkan oleh pemerintah,” ujarnya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dan menahan diri dari tindakan balas dendam. Andriko menekankan pentingnya mencari akar persoalan konflik yang sudah lama berlangsung dan menyelesaikannya dengan pendekatan terbaik.
“Kita harus mendeteksi dini masalah seperti ini agar tidak terulang. Perang antar desa hanya akan membawa kemunduran. Sebaliknya, kita harus hidup damai dan saling bekerja sama untuk kesejahteraan bersama,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Pemerintah Provinsi NTT menyerahkan bantuan sosial melalui Dinas Sosial berupa kasur, tenda, selimut, makanan anak, makanan siap saji, pakaian, serta bahan pokok lainnya yang akan didistribusikan secara berkelanjutan sesuai kebutuhan.
Penjabat Gubernur juga mengingatkan pentingnya memberikan contoh yang baik kepada generasi muda agar tidak terpapar oleh kekerasan dan konflik yang hanya akan merugikan masyarakat.
Dengan tindakan cepat ini, diharapkan konflik antar desa di Pulau Adonara dapat segera terselesaikan dan kehidupan masyarakat dapat kembali berjalan damai. ***