Penjabat Gubernur NTT dan Menteri Industri Pangan Sarawak Bahas Kerja Sama Tenaga Kerja di Pulau Komodo

oleh -63 Dilihat

Suara-ntt.com, Labuan Bajo-Di sela kunjungan ke Pulau Padar dan Pulau Komodo, Penjabat Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto mengadakan pertemuan penting dengan Menteri Industri Pangan, Komoditas dan Pembangunan Regional Sarawak, Malaysia, Dato Sri Stephen Rundi Anak Utom, pada Minggu (20/10/24).

Pertemuan ini berlangsung secara tidak terduga di atas kapal Pinisi milik Balai Taman Nasional Komodo (BTNK), setelah kedua tokoh secara kebetulan bertemu saat melakukan trekking ke puncak Padar.

Dalam pertemuan ini, Dato Sri Stephen menyatakan kekagumannya terhadap keindahan Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo. Ini merupakan kunjungan pertama Dato Sri Stephen ke daerah tersebut, dan ia berjanji akan kembali dengan membawa lebih banyak rombongan.

“Next time saya akan datang lagi dan akan membawa lebih banyak lagi orang,” katanya.

Penjabat Gubernur Andriko memanfaatkan kesempatan ini untuk membahas masalah tenaga kerja asal NTT yang bekerja di Malaysia, khususnya terkait banyaknya pekerja migran Indonesia (PMI) asal NTT yang menggunakan jalur ilegal.

Ia berharap masalah ini dapat diatur dengan lebih baik. “Kita ingin perusahaan Malaysia langsung berhubungan dengan pencari kerja, sehingga kedua pemerintah bisa saling memonitor,” ujar Andriko.

Dato Sri Stephen menyambut baik pembahasan ini dan menegaskan pentingnya prosedur legal dalam rekrutmen tenaga kerja. “Malaysia membutuhkan banyak tenaga kerja Indonesia, tapi harus diatur melalui jalur yang sesuai aturan,” katanya.

Pertemuan ini juga dihadiri petinggi dari SALCRA, perusahaan pemerintah Sarawak yang bergerak di bidang kelapa sawit. General Manager SALCRA, Joseph Blandoi, menjelaskan bahwa mereka berkomitmen untuk melakukan rekrutmen langsung tanpa melalui agen, dengan menanggung semua biaya rekrutmen dan perjalanan para pekerja.

“Biaya rekrutmen, termasuk tiket pesawat, ditanggung oleh SALCRA. Setibanya di Malaysia, pekerja juga akan diberi tunjangan selama satu bulan,” jelas Joseph.

Rekrutmen tenaga kerja ini akan melibatkan PT Wira Karitas, mitra resmi SALCRA di Indonesia. Menurut Direktur PT Wira Karitas, Edy Simson Pardaman Sinurat, mereka telah berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Provinsi dan Kabupaten/Kota di seluruh NTT. Dari 3.000 tenaga kerja yang dibutuhkan tahun ini, 1.000 di antaranya akan berasal dari NTT, dengan tahap pertama memberangkatkan 215 orang melalui penerbangan charter dari Kupang ke Sarawak.

Penjabat Gubernur Andriko menyambut baik rencana ini dan berharap kerja sama ini segera terealisasi, karena dapat membantu mengatasi masalah PMI ilegal di NTT. “Ini terobosan bagus karena kita akan tahu di mana mereka bekerja dan siapa yang bertanggung jawab jika ada masalah. Saya siap melepaskan keberangkatan pertama secara resmi,” ungkapnya.

Turut hadir dalam pertemuan ini, Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Manggarai Barat Ondy Christian Siagian, Plt. Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT Joaz Bily Oemboe Wanda, serta beberapa petinggi dari SALCRA dan PT Wira Karitas. ***