Penjabat Gubernur NTT Kunjungi Pulau Komodo, Serahkan Bantuan Sosial Stunting

oleh -53 Dilihat

Suara-ntt.com, Labuan Bajo-Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Andriko Noto Susanto, melakukan kunjungan kerja ke Pulau Komodo pada Minggu (20/10/24).

Dalam kunjungan tersebut, Penjabat Gubernur menyerahkan Bantuan Sosial Stunting dari Pemerintah Provinsi NTT kepada lima balita yang terindikasi stunting.

Dalam sambutannya, Penjabat Gubernur menyampaikan kekagumannya terhadap Desa Komodo yang memiliki daya tarik luar biasa. Ia menekankan bahwa Komodo, hewan purba yang masih eksis hingga saat ini, merupakan simbol NTT dan hanya dapat ditemukan di wilayah ini. Menurutnya, keberadaan Komodo harus membawa berkah bagi masyarakat desa karena potensi wisata yang menarik perhatian turis dari seluruh dunia.

“Seluruh dunia tahu, Komodo itu hanya ada di sini, tidak ada di tempat lain, hanya ada di Nusa Tenggara Timur. Sebagai binatang zaman purba yang masih diselamatkan Tuhan dan ditempatkan di sini, tentu Komodo diharapkan membawa berkah bagi desa ini karena berbagai wisatawan dari berbagai belahan dunia ingin datang ke sini dan melihat Komodo. Mudah-mudahan menjadi berkat tersendiri, semakin sejahtera, semakin nyaman dan semakin beriman,” ungkap Andriko.

Dia juga menyoroti komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan layanan dasar, terutama dalam bidang kesehatan dan pendidikan. Ia menyebutkan bahwa desa Komodo kini memiliki puskesmas permanen yang diharapkan dapat melayani seluruh masyarakat. Selain itu, ia berjanji untuk mendorong perkembangan SMK Restorasi Komodo, yang diharapkan dapat menjadi pusat pendidikan dan keterampilan bagi generasi muda setempat.

“Terkait keberadaan SMK Restorasi Komodo, tentu ini jadi tugas pemerintah untuk memberikan fasilitasi urusan wajib layanan dasar pendidikan ini. Kita akan bersama-sama memperjuangkan ini secara berjenjang,” katanya.

Andriko juga menyampaikan bahwa Labuan Bajo kini semakin dikenal di tingkat internasional, terutama dengan adanya rute penerbangan internasional yang membuka akses lebih luas. Ia berharap masyarakat Manggarai Barat mendapatkan prioritas dalam hal kesejahteraan, termasuk peluang kerja di sektor pariwisata.

Selain itu, Pj Gubernur mengingatkan pentingnya upaya untuk menyiapkan sumber daya manusia berkualitas menuju Indonesia Emas 2045. Salah satu langkah penting adalah menangani masalah stunting yang masih tinggi di wilayah tersebut.

“Di Komodo ini tanahnya memang kurang bagus untuk bercocok tanam, tapi lautnya luar biasa untuk menghasilkan bahan makanan bergizi,” ujarnya. Pemerintah memberikan bantuan berupa beras 10 kg, ayam, dan telur untuk keluarga yang berisiko stunting.

Kepala Desa Komodo, Haji Asan, dalam laporannya menyampaikan jumlah penduduk desa mencapai 1.986 jiwa dengan 534 kepala keluarga. Ia juga meminta perhatian pemerintah terkait keterbatasan fasilitas di SMKN Restorasi Pulau Komodo serta masalah jaringan telekomunikasi yang belum stabil di daerah tersebut.

“Setiap hari banyak wisatawan yang berkunjung, tetapi signal masih naik turun. Kami juga berterima kasih karena listrik sudah tersedia siang malam, tetapi mesin pembangkitnya sudah tua dan perlu perhatian lebih,” ungkap Haji Asan.

Dalam kunjungan tersebut, Penjabat Gubernur menyerahkan bantuan sosial stunting berupa beras fortivit 10 kg, kacang hijau 2 kg, telur ayam 2 rak, abon ikan 200 gram, biskuit kelor, dan serbuk kelor kepada lima balita yang terindikasi stunting di Desa Komodo. Pj Gubernur juga meninjau SMKN Restorasi Pulau Komodo yang masih dalam kondisi darurat, dan sebelumnya sempat melakukan trekking di Pulau Padar. ***