Penjabat Gubernur NTT Kunker ke Manggarai Barat dan Tinjau Kawasan KEK Golo Mori

oleh -104 Dilihat

Suara-NTT com, Labuan Bajo-Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Dr. Andriko Noto Susanto, melakukan kunjungan kerja perdana ke Kabupaten Manggarai Barat selama tiga hari, mulai Sabtu (19/10/24) hingga Senin (21/10/24). Kunjungan ini dimulai dengan sambutan adat oleh Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Manggarai Barat, Ondy Christian Siagian, dan Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Barat, Fransiskus Sales Sodo.

Setelah diterima secara adat, Penjabat Gubernur bersama rombongan langsung menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Golo Mori, yang menjadi salah satu pusat pengembangan pariwisata dan ekonomi di NTT. Di Golo Mori Convention Center (GMCC), rombongan disambut oleh Wahyuaji M, General Manajer The Golo Mori, dan I Dewa Gede Agung Pemayun, Project & Operation Services Group Head The Golo Mori dari Injourney Tourism Development Corporation (ITDC), perusahaan yang bertugas mengembangkan KEK Mandalika dan Golo Mori.

Penjabat Gubernur Andriko Noto Susanto menyatakan kekagumannya atas keindahan KEK Golo Mori dan berharap kawasan ini bisa dikembangkan secara terpadu dan mendatangkan manfaat yang besar bagi masyarakat sekitar. Dalam dialognya dengan pejabat SBU ITDC, ia menekankan pentingnya pengembangan kawasan yang tidak hanya berfokus pada pariwisata dan ekonomi, tetapi juga pada konservasi, pertanian, penelitian, serta edukasi.

“Kawasan ini diharapkan dapat memanfaatkan sumber daya seperti air dengan membangun embung untuk keperluan masyarakat, selain dari desalinasi air laut. Embung tersebut juga dapat membantu konservasi serta menciptakan lingkungan yang lebih sejuk,” kata Penjabat Gubernur.

Andriko juga menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur dasar seperti pangan, listrik, telekomunikasi, dan air bersih. Ia berharap kehadiran KEK ini mampu meningkatkan kesejahteraan petani lokal dan menyerap tenaga kerja dari masyarakat setempat.

“Petani kita harus bisa memanfaatkan pasar yang muncul dari pengembangan KEK ini. Mereka perlu dilatih untuk mengembangkan pertanian organik yang bebas pestisida, sehingga hasil pertanian NTT dapat digunakan untuk kebutuhan kawasan ini,” tambahnya.

Wahyuaji M, General Manajer The Golo Mori, menjelaskan bahwa luas kawasan KEK Golo Mori mencapai 2.900 hektar, dan saat ini baru gedung GMCC yang telah dibangun. Ia menyatakan rencana pembangunan fasilitas lainnya seperti hotel serta mengundang investor untuk turut berkontribusi dalam pengembangan kawasan tersebut. Pengembangan KEK Golo Mori akan berbasis ekologi dengan konsep pembangunan berkelanjutan.

“Kami menjadikan Andaz Resort di Peninsula Papagayo, Costa Rica, sebagai acuan dalam pengembangan kawasan ini,” ungkap Wahyuaji.

Penjabat Gubernur NTT kemudian meninjau beberapa bagian dari GMCC dan berharap agar pengembangan KEK Golo Mori dapat berlanjut untuk mendukung Labuan Bajo sebagai kawasan pariwisata super premium serta mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar. ***