Penjabat Gubernur NTT Tinjau Program Makan Gratis di SD Katolik St. Yoseph Noelbaki

oleh -46 Dilihat

Suara-ntt com, Oelamasi-Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Dr. Andriko Noto Susanto, meninjau langsung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis di SD Katolik St. Yoseph Noelbaki, Kabupaten Kupang, pada Rabu (8/1/2025).

Peninjauan ini merupakan bentuk dukungan Pemerintah Daerah dalam mengawal implementasi program nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo, sekaligus memastikan kecukupan gizi bagi anak-anak demi mempercepat penurunan angka stunting di NTT.

Dalam kunjungan tersebut, turut hadir Penjabat Bupati Kupang, Alexon Lumba, serta Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi NTT, drg. Len Adriany.

Penjabat Gubernur Andriko menekankan pentingnya pengawasan dalam pelaksanaan program ini, terutama terkait dengan keragaman menu yang sesuai dengan standar gizi seimbang.

“Menu yang disediakan harus beragam dengan komponen nutrisi lengkap seperti karbohidrat, protein, dan vitamin. Seperti yang kita lihat hari ini, anak-anak disajikan nasi, telur ayam, tahu, dan pisang. Bisa juga nanti ditambahkan bahan lokal seperti sorgum atau jagung. Sayur dan buah tetap harus menjadi bagian penting dalam komposisi menu ini,” jelas Andriko.

Ia juga mengimbau para guru untuk memberikan edukasi kepada siswa mengenai manfaat konsumsi makanan bergizi bagi kesehatan dan pertumbuhan tubuh mereka.

“Tadi kita lihat banyak anak antusias menghabiskan makanan yang disajikan. Namun, ada juga yang belum terbiasa mengonsumsi sayur. Peran guru sangat penting untuk mengedukasi anak tentang pentingnya konsumsi makanan bergizi seimbang bagi tumbuh kembang mereka,” tambahnya.

Prioritas untuk Percepatan Penurunan Stunting di NTT

Dalam peninjauan tersebut, Penjabat Gubernur menegaskan bahwa NTT harus menjadi prioritas utama dalam implementasi Program Makan Bergizi Gratis mengingat tingginya angka stunting di provinsi ini.

“Saat ini, terdapat 749 titik layanan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di seluruh wilayah NTT. Kami ingin program ini segera diimplementasikan sepenuhnya. NTT memiliki angka stunting tertinggi kedua di Indonesia, dan melalui program ini, kita ingin memastikan generasi mendatang sehat, aktif, dan produktif menuju Indonesia Emas 2045,” tegas Andriko.

Dorong Pemanfaatan Sumber Daya Lokal

Selain untuk menekan angka stunting, Pj Gubernur juga menekankan pentingnya pemberdayaan ekonomi lokal dalam pelaksanaan program ini.

“Kami ingin bahan makanan yang digunakan dalam program ini berasal dari hasil produksi masyarakat NTT sendiri. Sayuran dari petani lokal, telur dan daging ayam dari peternak, serta ikan dari para nelayan setempat. Dengan begitu, selain mencukupi kebutuhan gizi anak-anak, program ini juga berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian masyarakat lokal,” ujar Andriko.

Ia berharap dengan langkah kolaboratif antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat, program ini dapat menjadi solusi nyata dalam memperbaiki kondisi kesehatan anak-anak NTT secara menyeluruh. ***