Suara-ntt.com, Kupang-Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi, menekankan pentingnya terobosan baru dari Dinas Kesehatan dan para stakeholder terkait untuk memenuhi target nasional dalam Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio. Hal ini disampaikannya saat membuka kegiatan Evaluasi Pelaksanaan PIN Polio, Publikasi Data Stunting, dan Evaluasi Gerakan Aksi Penanganan Stunting di Hotel Kristal Kupang pada Selasa, 12 November 2024.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pejabat, termasuk Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Kota Kupang, Ny. Angela Lusi-Deran, serta Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati, dan para pemangku kepentingan terkait. Mereka berkumpul untuk mengevaluasi capaian dan tantangan dalam pelaksanaan PIN Polio dan upaya penanganan stunting di Kota Kupang.
Menurut Linus, vaksinasi polio telah dilaksanakan secara maksimal namun belum mencapai target. “Ada selisih antara target nasional dan capaian di lapangan. Untuk itu, dibutuhkan inovasi baru agar target tercapai,” ujarnya. Linus juga menegaskan pentingnya data yang akurat sebagai dasar pengambilan keputusan serta untuk perencanaan anggaran tahun 2025. “Evaluasi tidak hanya sekedar mendengar dan mencatat, tapi butuh kritik membangun dalam pelaksanaannya,” tambahnya.
Ia mengapresiasi capaian Dinas Kesehatan dan seluruh tim yang berhasil mencapai cakupan 73,6 persen untuk dosis pertama dan 67,6 persen untuk dosis kedua, dari total sasaran 74.641 anak. Namun, ia mengingatkan pentingnya mencapai target minimal 95 persen agar imunisasi efektif. Linus juga menginstruksikan peningkatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya imunisasi polio, serta memperkuat koordinasi lintas sektor agar anak-anak di seluruh wilayah menerima imunisasi secara lengkap.
Selain isu polio, Linus menyoroti tantangan besar dalam penanganan stunting. Berdasarkan target yang ditetapkan, Kota Kupang diharapkan menurunkan prevalensi stunting menjadi 26,1persen pada 2025 dan 8,8 persen pada 2045. Data dari Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGM) menunjukkan penurunan angka stunting menjadi 18,56 persen pada Juli 2024, namun Linus menekankan bahwa upaya ini harus terus ditingkatkan.
Dalam laporannya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati, M.Kes., menjelaskan bahwa kegiatan evaluasi ini bertujuan untuk mencegah penularan polio dan memperoleh dukungan lintas sektor dalam penguatan imunisasi. “Tujuan khususnya adalah mencapai cakupan imunisasi polio 95 persen dari total 74.641 anak di Kota Kupang,” jelasnya.
Diharapkan, dari evaluasi ini akan diperoleh strategi efektif dan dukungan lintas sektor yang kokoh untuk memperkuat program imunisasi dan mengurangi angka stunting di Kota Kupang. ***