Penjabat Wali Kota Kupang Tinjau Aset BMN Sebelum Diserahkan ke Pemkot Kupang

oleh -770 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi melakukan peninjauan terhadap sejumlah aset Barang Milik Negara (BMN) yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Kota Kupang pada Selasa (9/9/24). Kegiatan ini dilakukan untuk memeriksa kondisi terkini aset-aset tersebut sebelum resmi diserahkan kepada Pemerintah Kota Kupang dalam waktu dekat.

Aset yang ditinjau termasuk Penataan Kawasan Kumuh Oesapa, Renovasi Instalasi Pengelolaan Air Minum Manutapen, serta pembangunan 173 unit rumah bagi korban badai siklon tropis Seroja di Kelurahan Manulai II. Dalam peninjauan ini, Penjabat Wali Kota didampingi oleh sejumlah pejabat penting di lingkungan Pemerintah Kota Kupang, di antaranya Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Kupang, Ignasius R. Lega, SH; Sekretaris Dinas PRKP Kota Kupang, Johannes Bell Kepala Bagian Prokompim Setda Kota Kupang, Daud N. Nafi Direktur Perumda Air Minum Kota Kupang, Daniel F. Maro, serta camat dan lurah setempat.

Peninjauan dimulai di Penataan Kawasan Kumuh Oesapa yang berlokasi di Kelurahan Oesapa Barat. Penjabat Wali Kota bersama rombongan memeriksa berbagai proyek yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR, seperti pembangunan jalan lingkungan, sumur resapan, ruang terbuka publik, dan talut. Proyek ini dikerjakan pada tahun 2023 dengan anggaran sebesar Rp 3 miliar, melengkapi penataan sebelumnya yang menelan biaya Rp 14 miliar.

Selain itu, Penjabat Wali juga meninjau sumur bor program Kotaku yang melayani sekitar 94 sambungan rumah di RT 09 RW 03 Kelurahan Oesapa Barat. Di kawasan wisata Pantai Paradiso, Linus Lusi menyampaikan apresiasi kepada Direktur Politeknik Negeri Kupang atas sumbangan 15 mata lampu yang memperindah area tersebut.

Selanjutnya, Penjabat Wali memeriksa Instalasi Pengelolaan Air Minum di Kelurahan Manutapen, tepatnya di kawasan Cagar Budaya Kuburan Raja Taebenu. Instalasi yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi NTT pada tahun 2012 ini sempat rusak akibat badai siklon tropis Seroja pada tahun 2021. Balai Prasarana Permukiman Wilayah NTT merenovasinya dengan anggaran Rp 62 juta pada tahun yang sama. Instalasi ini kini melayani lebih dari 600 sambungan rumah di Kecamatan Alak dan Kota Lama, termasuk RSUD W. Z. Johannes Kupang.

Linus Lusi meminta Direktur Perumda Air Minum untuk berkoordinasi dengan Dinas PUPR Kota Kupang guna memperbaiki peralatan pendukung, seperti pompa pencucian.

Peninjauan diakhiri di Kelurahan Manulai II, tempat pembangunan 173 unit rumah instan sederhana (Risha) bagi korban badai Seroja. Pada kesempatan ini, Penjabat Wali Kota menyoroti beberapa isu penting terkait pemeliharaan septic tank komunal, penyediaan lampu penerangan jalan, serta pengelolaan air bersih dan legalitas lahan yang hingga kini belum diterima oleh para penghuni. Linus menekankan pentingnya kerja sama antara warga dan dinas terkait untuk mengatasi masalah tersebut demi kesejahteraan bersama.

Kunjungan ini diharapkan dapat mempercepat proses serah terima aset dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah, sekaligus memastikan pemanfaatan yang optimal bagi masyarakat Kota Kupang. ***