Peringatan HUT ke-79 PGRI dan Hari Guru Nasional ke-30 di Kupang: Fokus pada Perlindungan dan Kesejahteraan Guru

oleh -17 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi, menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) ke-30 yang berlangsung di Auditorium Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Senin (25/11/2024). Acara tersebut dihadiri berbagai tokoh penting, termasuk Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) NTT Zet Tadung Allo, unsur Forkopimda Provinsi dan Kota Kupang, serta ribuan guru se-Kota Kupang.

Dalam sambutannya, Linus Lusi menyampaikan penghormatan dan apresiasi kepada seluruh guru atas dedikasi mereka. Sebagai mantan guru dan kepala sekolah, ia menegaskan perhatian khusus terhadap kesejahteraan dan perlindungan guru.

“Guru bukan sekadar profesi, melainkan pencerah generasi dan pembangun peradaban. Oleh karena itu, perlindungan hukum bagi guru harus menjadi prioritas agar mereka dapat menjalankan tugas mulia tanpa rasa takut,” tegas Linus Lusi.

Ia menyebutkan, seminar perlindungan hukum bagi guru telah digelar bekerja sama dengan Kajati dan Kapolda NTT. Selain itu, program inovatif “JAGA GURU” dari Kejaksaan Tinggi NTT akan memberikan akses konsultasi hukum langsung kepada guru.

Peluncuran Program “JAGA GURU” untuk Perlindungan Hukum Guru

Kajati NTT, Zet Tadung Allo, meluncurkan program “JAGA GURU” dalam acara tersebut. Program berbasis aplikasi ini dirancang untuk memberikan advokasi, sosialisasi, serta konsultasi hukum kepada guru, terutama di wilayah terpencil.

“Guru adalah pilar pembangunan bangsa. Program ini menjamin akses hukum yang mudah melalui fitur digital, sehingga guru tidak perlu ke kota besar untuk menyelesaikan permasalahan hukum,” ujar Zet Tadung Allo.

Ia juga menyoroti pentingnya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yang menjamin hak guru atas rasa aman dan perlindungan hukum dalam menjalankan profesi mereka.

GENTA BELIS dan Komitmen Literasi di NTT

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Ambrosius Kodo, mewakili Penjabat Gubernur NTT, mengapresiasi peran guru sebagai pelopor perubahan. Ia menyampaikan komitmen Pemprov NTT melalui Gerakan NTT Membaca dan Menulis (GENTA BELIS) yang diluncurkan awal November.

“Gerakan ini bertujuan meningkatkan capaian literasi siswa di NTT. Dengan literasi yang baik, kita dapat membangun generasi yang tangguh dan berdaya saing,” jelas Ambrosius Kodo.

Ia juga menyerukan pengesahan Undang-Undang Perlindungan Guru untuk memastikan hak-hak guru terlindungi secara hukum.

PGRI Tegaskan Perjuangan untuk Kesejahteraan Guru

Ketua PGRI NTT, Sam Haning, menyoroti pentingnya kesejahteraan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan. “Honor 250 ribu per bulan tidak layak bagi guru yang mencerdaskan bangsa. Ini harus menjadi perhatian serius pemerintah,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa guru adalah simbol pemberantasan buta huruf dan penjaga peradaban. “Guru berperan sebagai pembawa terang pengetahuan dan harus mendapatkan penghargaan yang layak atas peran tersebut,” tegas Sam Haning.

Acara ini menjadi momentum penting untuk menggarisbawahi kebutuhan perlindungan hukum, peningkatan kesejahteraan, serta komitmen kolektif dalam memperkuat sistem pendidikan di NTT. ***