Suara-ntt.com, Kupang-Bakal calon Wakil Gubernur (Wagub) NTT, Jane Natalia Suryanto akan memperkuat kerja lapangan demi menaikkan tingkat elektabilitas.
Ketua Dewan Pembina PSI NTT itu selama ini sudah melakukan berbagai kerja nyata di ditengah masyarakat. Dirinya ingin melakukan kerja lebih detail, terutama menghadapi survei dari berbagai partai politik.
Sis Jane mengaku akan tetap menghormati segala keputusan yang dikeluarkan oleh partai politik karena setiap parpol memiliki aturan main yang berbeda-beda sehingga akan menyesuaikan itu dengan mekanisme yang ada.
“Kerja-kerja dibawa ya pasti yang sudah saya lakukan akan saya teruskan. Ditambah lagi sekarang, selain basis saya akan turun untuk menggarap di daratan Flores. Bulan ini kami rencana turun ke Sikka dan Ende,” kata Jane usai mendaftar di DPD Gerindra NTT sebagai bakal calon Wakil Gubernur NTT pada Senin 6 Mei 2024.
Untuk persiapan finansial dirinya mengaku sudah siap tinggal menunggu petunjuk lebih lanjut dari tiap partai politik untuk hal itu.
Lebih lanjut kata dia hanya mendaftar di lima partai politik (parpol). Kelima parpol tersebut antara lain; Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
“Saya hanya daftar di lima partai politik saja,”ungkap Ketua Dewan Pembina DPW PSI Provinsi NTT ini.
Sementara itu Sekertaris Bappilu Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Provinsi NTT, Dominggus Umbu Zasa mengatakan, hingga kini sudah beberapa bakal calon Gubernur yang mendaftar di partai Gerindra antara lain; Jhony Asadoma, Andre Garu, Frans Aba. Kemudian yang akan mendaftar berikutnya adalah Ories Moedak, Fransiscus Go dan Roy Wulan.
“Jadi tiga bakal calon Gubernur yang sudah mendaftar dan tiga calon yang sudah mengambil formulir,”kata Dominggus didampingi Wakil Ketua Bappilu Veronika Ata.
Sementara untuk bakal calon Wakil Gubernur ada dua orang yang mendaftar yakni Dr. Djamin Habib dan Jane Natalia Suryanto.
Umbu Zasa mengatakan proses pendaftaran memang tidak dipungut biaya alias gratis atau tanpa mahar. Namun dalam proses penjaringan bakal calon akan disurvei dan meakukan komunikasi dengan tiap bakal calon.
Dikatakan, survei akan digelar sekali sebelum masa pendaftaran. “Survei kita lakukan paling kurang satu kali untuk melihat tingkat elektabilitas tiap calon,”ungkapnya.
“Sebenarnya saat ini kita sedang melihat juga elektabilitas setiap calon. Nanti setelah ditutup kita akan survei sebelum mendaftar ke KPU dan minimal 1 kali survei,”tambahnya. ***
