Suara-ntt.com, Kupang-Pertama dalam sejarah berdirinya Provinsi NTT baru pertama kali seluruh pimpinan DPRD Provinsi NTT turun lengkap mengunjungi organisasi perangkat daerah (OPD) dilingkup Pemerintah Provinsi. Hal itu dilakukan untuk mendengar keluh kesah dan masukan dari dinas atau badan yang dikunjungi.
Untuk diketahui organisasi perangkat daerah (OPD) yang mendapat penghormatan dan dikunjungi oleh seluruh pimpinan DPRD Provinsi NTT itu adalah Dinas Kesehatan Provinsi NTT dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. DR.W.Z. Johanes Kupang pada Selasa, 9 Juni 2020.
Pimpinan DPRD NTT yang ikut dalam kegiatan tersebut antara lain Ketua DPRD Provinsi NTT, Emilia Noemleni, Wakil Ketua DPRD Provinsi NTT, Chris Mboik dan Wakil Ketua DPRD Provinsi NTT, Inche Sayuna sementara Wakil Ketua DPRD Provinsi NTT, Alo Malo Ladi berhalangan ikut karena sakit.
Anggota Komisi V DPRD Provinsi NTT, dr. Christian Widodo mengatakan, inisiatif yang dilakukan oleh Pimpinan DPRD NTT untuk mengunjungi OPD-OPD yang ada itu perlu diapresiasi karena sangat baik dan luar biasa.
“Ini merupakan inisiatif yang sangat baik dan luar biasa dari pimpinan DPRD Provinsi NTT sekarang ini. Dan kebetulan saya diajak ikut mewakili Komisi V DPRD Provinsi NTT,” katanya kepada media melalui WA, Selasa (9/6/2020).
Sementara Wakil Ketua DPRD Provinsi NTT, Inche Sayuna mengatakan, pimpinan DPRD NTT juga mempunyai program untuk melakukan kunjungan kerja ke OPD-OPD yang ada.
“Kami akan melakukan kunjungan kerja ke semua OPD bukan hanya Dinas Kesehatan dan RSUD Prof. W.Z. Johanes Kupang. Sebenarnya itu merupakan silahturami biasa yang kami jalin supaya lebih tahu dalam membangun komunikasi lebih koperatif dengan mereka. Kemudian kami juga ingin tahu kondisi yang dialami oleh mereka disana seperti apa,”ungkapnya.
Dikatakan, pihaknya akan berkeliling mengunjungi seluruh OPD dan akan dilakukan secara bertahap. Hal-hal yang dibicarakan dalam kunjungan itu adalah soal kesulitan-kesulitan yang dialami disana yang belum diselesaikan. Selain itu mimpi Direktur RSUD Prof. Dr.W.Z. Johanes Kupang untuk membawa rumah sakit itu ke arah yang lebih.
“Ketika kita berkunjung kesana baru tahu bahwa mereka juga masih mengeluh soal air dan listrik. Karena itu merupakan hal yang urgen dalam pelayanan.
Kemudian kita lihat Rumah Sakit Umum Daerah Johanes Kupang ibarat baju yang sudah sesak dengan badan yang begitu besar atau gemuk. Sudah menjadi BLUD tapi bajunya masih kecil. Dan ada beberapa pikiran yang kami tawarkan ke mereka,”kata politisi dari Partai Golkar ini.
Pihaknya mendorong RSUD Johanes Kupang agar menjadi sebuah rumah sakit yang memenuhi kebutuhan masyarakat menengah ke atas. Dan menjadi sebuah rumah sakit yang repsentatif dan membanggakan NTT.
Hadirnya rumah-rumah sakit penunjang ini apalagi mau dibangun rumah sakit pusat di Kota Kupang sehingga diharapkan tidak tenggelam tetapi harus mempunyai ciri khas tersendiri sehingga dibaca oleh publik bahwa ini adalah rumah sakit kebanggaan masyarakat NTT.
Lebih lanjut kata dia, pihak RSUD Johanes Kupang juga mengeluh soal jumlah karyawan yang terlalu banyak. “Kami usulkan untuk berpikir soal home care. Karena home care itu membiayai karyawan atau pegawai yang terlalu gemuk,”pungkasnya. (Hiro Tuames)