Plan Internasional Ajak Kaum Muda Kampanyekan Dampak Perubahan Iklim di NTT

oleh -260 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni 2024, Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Nusa Tenggara Timur menggelar Youth Gathering dan Talkshow bertajuk ‘Mari Katong Jaga Bumi’.

Kegiatan tersebut bertujuan membangun kesadaran dan pengetahuan masyarakat khususnya kaum muda untuk berperan aktif dalam melakukan aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Diperkirakan lebih dari 10.000 anak-anak muda bersama Plan Indonesia telah terlibat dan melakukan aksi-aksi nyata terhadap dampak perubahan iklim lingkungan di NTT.

Manajer Program Humanitarian and Resilience Program Plan Indonesia, Ida Ngurah mengungkapkan dampak perubahan iklim kian dirasakan di Indonesia termasuk di NTT. Hal ini dapat dirasakan oleh semua kalangan termasuk anak-anak dan kaum muda.

“Peringatan Hari Lingkungan Hidup ini bukan hanya sekedar perayaan tapi bagaimana kita bisa berkolaborasi bersama untuk memastikan lingkungan hidup tetap dijaga karena bumi kita hanya satu. Melalui empat kaum muda yang hari ini akan bercerita tentang aksi mereka menjaga lingkungan, kami berharap bisa mengubah narasi bahwa anak-anak dan kaum muda adalah kelompok rentan namun mereka juga sebenarnya menjadi kelompok yang berdaya,” ungkap Ida Ngurah dalam sambutannya di Kantor DLHK Provinsi NTT, pada Jumat (7/6/2024).

Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia sekaligus menjadi momentum untuk kembali mengingatkan masyarakat agar menjaga dan melestarikan lingkungan ditengah kondisi krisis iklim saat ini.

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTT, Ondy Christian Siagian mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk peduli dengan kelestarian lingkungan khususnya permasalahan yang kerap dihadapi di NTT seperti kekeringan dan persoalan sampah.

“Kita sudah ada dalam masa krisis, ada tiga Krisis besar di dunia, krisis iklim, pangan dan energi. Kita sudah masuk di tiga krisis itu. Jadi tidak bisa kita menghindari krisis yang terjadi. Namun, kita yang memahami tentang krisis tersebut, kita diminta untuk selalu menyuarakan dan melakukan aksi-aksi, tidak usah aksi yang terlalu besar dan mendatangkan biaya yang besar, kita mulai aksi dari rumah,” sebutnya.

Berikut Testimoni Empat Kaum Muda untuk Jaga Lingkungan dan Atasi Perubahan Iklim

Ada empat orang muda hadir sebagai pembicara dalam talkshow yang berasal dari Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Kabupaten Lembata, Kabupaten Nagekeo dan Kota Kupang.

Keempat orang muda itu berbagi tentang aksi adaptasi perubahan iklim yang mereka lakukan didaerah masing-masing.
Salah satunya, Helda, (20 tahun) orang muda asal Kabupaten Timor Tengah Selatan misalnya yang telah melakukan aksi edukasi pengelolaan dan pemilahan sampah serta sosialisasi terkait perubahan iklim di sekolahnya.

“Saya berharap kaum mudamenyadari bahwa saat ini kondisi iklim tidak baik baik saja. Sehingga kita sebagai kaum muda perlu kolaborasi bersama membangun dan menjaga lingkungan,” ujar Helda.

Selain Youth Gathering dan Talkshow, Hari Lingkungan Hidup sedunia juga diperingati dengan kegiatan Kampanye Jaga Lingkungan di Kawasan Car Free Day, Jalan El Tari, Kupang, NTT.

Kegiatan ini menyediakan panggung kepada kaum muda untuk menyampaikan aksinya dalam menjaga kelestarian lingkungan. Selain itu, sebanyak 100 bibit pohon juga dibagikan kepada masyarakat.

Melalui program Kepemimpinan Kaum Muda untuk Ketangguhan Iklim, Plan Indonesia memastikan anak, remaja, kaum muda, dan lingkungannya memiliki kapasitas yang mumpuni dalam menghadapi berbagai kondisi bencana atau krisis akibat perubahan iklim.

Program ini berfokus pada Pengurangan Risiko Bencana (PRB) berbasis komunitas dan adaptasi perubahan iklim yang dipimpin kaum muda.

Beragam aksi adaptasi perubahan iklim telah dipelopori kaum muda NTT, seperti konservasi mata air di Kabupaten TTS, pemasangan alat pering peringatan dini longsor di Kabupaten Nagekeo dan Kampanye Pengelolaan Sampah di Kupang, NTT. ***