Suara-ntt.com, Kupang-Untuk mengatasi peningkatan kasus positif COVID-19 yang terus bertambah akibat munculnya varian Omicron, Palang Merah Indonesia (PMI) NTT telah berikan vaksinasi bagi 11.334 orang penerima manfaat yang tersebar Kabupaten Sabu Raijua, Ende, Alor, Ngada, Manggarai Timur, Manggarai dan Sikka.
“Dengan dukungan PMI Pusat, kami PMI NTT telah melakukan vaksinasi COVID-19 kepada 11.332 orang penerima manfaat. Para penerima ini tersebar di Kabupaten Sabu Raijua, Ende, Alor, Ngada, Manggarai Timur, Manggarai dan Sikka,” kata Wakil Gubernur NTT, Joseph A. Nae Soi.
saat pertemuan Virtual bersama Ketua Umum PMI Pusat Muhammad Jusuf Kalla dan para Ketua PMI dari seluruh Indonesia, pada Selasa, 22 Pebruari 2022 di Kupang.
Dikatakan, saat ini PMI NTT terus gencar dalam upaya vaksinasi untuk membantu pemerintah Provinsi NTT dalam rangka membentuk Herd Immunity atau Kekebalan Komunitas di Provinsi NTT.
“Target vaksinasi PMI NTT yang difasilitasi oleh PMI Pusat adalah 25.000 orang penerima. Kita akan terus menggencarkan vaksinasi untuk mencapai target tersebut,” jelas Ketua PMI NTT,”ungkap Wagub Nae Soi.
Menurutnya, PMI NTT juga telah melakukan vaksinasi yang difasilitasi oleh Komite Internasional Palang Merah (ICRC) kepada 10.978 orang penerima di PMI NTT dan PMI Kabupaten Belu.
“Saat ini lonjakan kasus COVID-19 di NTT masih dapat dikendalikan. Tantangan kami di NTT bukan hanya COVID-19 tapi juga bencana alam. Saat ini potensi banjir di NTT sangat besar. Kami harapkan dukungan dan kolaborasi dari PMI Pusat terhadap kebutuhan kami di PMI NTT,”ujarnya.
Menurutnya, Pengurus PMI NTT periode 2021-2026 baru berusia 2 bulan. Fokus pertama pengurus yang baru tersebut adalah pada data pendonor darah.
“Kegiatan kami yang pertama adalah menginvetarisasi donor darah hidup. Donor darah hidup adalah orang yang setiap saat siap mendonorkan darahnya. Untuk ini kami bekerja sama dengan TNI/Polri dan universitas-universitas,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Umum PMI Pusat, Muhammad Jusuf Kalla dalam arahannya mengungkapkan, pandemi COVID-19 telah berlangsung selama 3 tahun sejak pertama kali muncul di Indonesia pada Maret 2020. PMI telah terlibat dan berupaya secara aktif membantu pemerintah untuk penanganan COVID-19.
“Saya memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran pengurus PMI Daerah yang telah bekerja keras untuk melakukan upaya ini. Saat ini angka penderita covid juga terus meningkat setelah sempat melandai akibat munculnya varian omicron. Saya minta jajaran pengurus PMI daerah untuk kembali mensosialisasikan penegakan Prokes, melakukan disinfektan di sekolah-sekolah dan tempat-tempat umum, menyalurkan masker kepada masyarakat dan melakukan upaya vaksinasi, ” jelas mantan Wakil Presiden dua periode tersebut. (HT)