Site icon Suara NTT

Presiden Jokowi Akhiri Kunjungan Kerja di ‘Bumi Kenari’

Suara-ntt.com, Kupang-Rangkaian kunjungan kerja (kunker) Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Provinsi Nusa Tenggara Timur berlangsung sejak Selasa (1/10/24) lalu hingga Kamis (3/10/24) dan diakhiri di ‘Bumi Kenari’ Kabupaten Alor.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengawali kunkernya dengan meresmikan pembangunan dan perbaikan 27 ruas jalan sepanjang 217 km bertempat di Kelurahan Naioni, Kota Kupang, kemudian beliau ke Kabupaten Timor Tengah Selatan untuk meresmikan Bendungan Temef, dilanjutkan ke Kabupaten Timor Tengah Utara meresmikan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Napan, meninjau Pasar Rakyat dan RSUD. Dari TTU, Presiden bertolak ke Sumba Barat untuk tinjau RSUD di Waikabubak dan serta memantau langsung penyaluran beras di Gudang Bulog kampung Baru. Kemudian dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan RJ-85, Kepala Negara bertolak dari Bandara Lede Kalumbang, Kabupaten Sumba Barat Daya menuju Alor untuk mengakhiri rangkaian kunkernya.

Setibanya di Bandar Udara Mali, Kabupaten Alor, Presiden Jokowi langsung disambut oleh tarian adat Alor serta nyanyian selamat datang yang dibawakan oleh siswa/i SD dan SMP. Didampingi Pj. Gubernur NTT, Andriko Susanto serta Pj. Bupati Alor, Sony Libing, Iapun langsung menuju Pasar Rakyat LIPA Kalabahi, untuk meninjau harga dan ketersediaan sejumlah bahan pokok.

Menurut Presiden Jokowi, harga kebutuhan pokok seperti cabai, bawang merah dan bawang putih di Pasar Rakyat Lipa Kalabahi masih dalam dalam kondisi yang baik.

“Bawang putih harganya Rp. 55 ribu per kg, bawang merah Rp. 50 ribu per kg, dan cabai Rp. 50 ribu. Saya kira ini masih baik. Utamanya yang berkaitan dengan sembilan bahan pokok. Harganya baik, meskipun lebih tinggi dari di Jawa karena mungkin ada tambahan biaya transportasi. Namun, ini masih stabil, wajar,” ujar Jokowi.

Selain memantau harga, Presiden Jokowi juga menyempatkan diri untuk berbincang dengan para pedagang di pasar.

Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya Presiden Jokowi untuk memastikan harga kebutuhan pokok dan pangan tetap terjangkau oleh masyarakat di seluruh penjuru Nusantara, khususnya di daerah-daerah yang jauh dari pusat distribusi, seperti di Kabupaten Alor.

Kunjungi SMK Negeri 1 Kalabahi

Setelah dari Pasar Rakyat Lipa, Presiden Jokowi langsung menuju ke titik terakhir kunjungannya yakni berkunjung ke SMK Negeri 1 Kalabahi.

Para siswa/i serta guru-guru langsung menyambut hangat dan meriah kedatangan Presiden Jokowi serta rombongan.

Di sekolah tersebut, Presiden Jokowi meninjau fasilitas pendidikan serta kegiatan belajar mengajar yang tengah berlangsung di sekolah tersebut.

Iapun berkeliling untuk melihat langsung ruangan kelas dari berbagai jurusan yang ada di SMK tersebut, seperti teknik komputer dan jaringan, kelas Tenun serta kapal niaga. Jokowi juga berinteraksi dengan para murid serta mengapresiasi kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut yang dinilai berjalan interaktif dan baik.

Dalam arahannya, Presiden mengungkapkan bahwa Alor memiliki keindahan dan kekayaan laut yang sangat menakjubkan. Oleh karenanya semua orang harus menjaga dan mengelola dengan baik potensi bahari tersebut agar dapat dinikmati oleh anak cucu dan menjadi tujuan wisata.

“Ini adalah kabupaten dan pulau yang sangat indah, kekayaan lautnya luar biasa. Saya kira, jika Pak Bupati dan Pak Gubernur bisa menyiapkan sebuah master plan, menyiapkan desain agar di Alor ini bisa dilirik oleh para wisatawan yang sebanyak-banyaknya, seperti Bali, seperti Labuan Bajo. Saya kira di sini memiliki kekuatan itu, memiliki peluang itu, memiliki potensi itu,” ujar Presiden.

Kunjungan Presiden Jokowi ke Kabupaten Alor merupakan bentuk perhatian pemerintah pusat kepada daerah sehingga diharapkan membawa harapan baru bagi pengembangan pariwisata Alor yang kaya akan potensi alam dan budaynya.

Wati Tanghana, salah satu masyarakat di Kalabahi – Alor mengharapkan kedatangan Presiden akan membawa dampak positif bagi perkembangan wilayah mereka, sehingga menjadikannya lebih dikenal oleh dunia seperti Labuan Bajo dan Bali.

“Terima kasih Bapak Presiden atas kunjungannya. Walaupun singkat saja Bapak disini, tapi semoga kedatangan Bapak memberi spirit, harapan bagi kami, khususnya bagi pertumbuhan dan perkembangan wisata di Alor. Sekali lagi sehat selalu Bapak. Kami masyarakat Alor akan selalu mendoakan Bapak dalam setiap tugas dan pengabdian,”ujar Wati.

Usai kunjungannya ke Alor, Presiden langsung bertolak dari Alor ke Kupang untuk bertukar ke Pesawat Kepresidenan RI-1 dan langsung kembali ke Jakarta.

Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto yang ditemui tim peliputan Biro Administrasi Pimpinan usai menghantar Presiden Jokowi _take off_ dari Bandara El Tari Kupang mengungkapkan terima kasihnya kepada Presiden Jokowi karena masih menyempatkan diri mengunjungi NTT disaat terakhir masa jabatannya.

“Provinsi NTT merasa bersyukur karena selama 3 hari 2 malam Pak Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke NTT. Selama 3 hari 2 malam, Pak Presiden Joko Widodo meresmikan berbagai proyek strategis yang ada di NTT. Ada 6 Kabupaten Kota yang dikunjungi beliau, yang pertama Kota Kupang, TTS, TTU, Sumba Barat Daya, kemudian ke Sumba Barat dan yang terakhir Alor,” ujar Andriko.

“Saya atas nama masyarakat NTT mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi serta semua pihak karena kunjungan Presiden telah berlangsung dengan lancar dan aman di semua titik. Masyarakat sangat antusias dan ini bukti bahwa program-program kegiatan yang dibawa Presiden Jokowi berdampak dan memberi manfaat kepada masyarakat kita,” ucap Penjabat Gubernur Andriko.

“Saya melihat Pak Presiden sangat senang dengan berbagai respon dari masyarakat bahwa proyek-proyek strategis nasional yang dibangun oleh pemerintah pusat di NTT berjalan efektif dan ini juga yang disampaikan oleh masyarakat sehingga beliau sangat terharu dengan sambutan masyarakat yang demikian antusias di semua titik kunjungan kerjanya. Saya meyakini antusiasme masyarakat itu berhubungan dengan nilai manfaat yang diberikan oleh pemerintah terkait dengan program-program yang dikerjakan menyentuh aspek-aspek layanan dasar di masyarakat,”pungkas Andriko. ***

 

Exit mobile version