Program Pemanfaatan Tri Fungsi Pekarangan Kini ‘Membooming’ di Ngada, Nagekeo, Ende dan Maumere

oleh -137 Dilihat

Program tersebut dinilai sangat sederhana namun mampu memicu pengetahuan warga dan menghidupkan pertanian holtikultura di pekarangan rumah.

“Selain menghidupkan dan menjaga ketahanan pangan juga ekonomi warga, program Pemanfaatan Tri Fungsi Pekarangan (Pro Patris,nred), secara berkesinambungan dipastikan akan kembali meremajakan komponen organisme dan abiotik. Itu artinya, daur hidup kembali terjaga dan ada impactnya,”kata Patris ketika melakukan reses di Desa Woewolo, Desa Wololelu, dan Desa Ua, Kecamatan Mauponggo pekan Minggu, 10 Juli 2022.

Patris mengatakan, kerja sederhana dalam menggelorakan gerakan dan kegiatan tanam sayur mayur dan buah di setiap pekarangan rumah warga sudah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan ekonomi warga ditengah pandemi COVOD-19.

Anggota DPRD Provinsi NTT dari Fraksi PDI Perjuangan ini terus berbagi dari kekurangannya, dan setia mendampingi anak-anak penderita stunting dan gizi buruk di beberapa kabupaten itu.

Selain Program Pemanfaatan Tri Fungsi Pekarangan dirinya menawarkan solusi menjadikan daerah sekitar di tiga desa yang dikunjunginya sebagai daerah swasembada telur dan babi agar bisa dijual untuk mendapatkan pemasukan.

“Tawaran tersebut menjadi tawaran alternatif. Selain bisa dikonsumsi untuk pemenuhan kebutuhan protein juga menopang pendapatan ekonomi rumah tangga,”ungkapnya.

Pada kesempatan itu dirinya mendorong masyarakat untuk memahami dan tekun dalam melaksanakan program Pemanfaatan Tri Fungsi Pekarangan  Fungsi untuk memberdayakan ekonomi warga.

Dia juga memberikan bantuan 75.000 bibit sayur cheko, 137.000 bibit sayur Bayam, 12.000 bibit terong, kepada warga tiga desa yang dikunjunginya.

“Sayur juga bisa dijual untuk hasil tambahan, bisa juga dikonsumsi oleh keluarga. Saya dipercaya bapak mama semua untuk menjadi wakil rakyat yang berguna dan bermanfaat bagi sesama”, pesan Patris.

Dijelaskan, pekarangan adalah lahan terbuka yang terdapat di sekitar rumah tinggal. Pekarangan bukan hanya untuk menciptakan keindahan dan kesejukan, melainkan untuk meningkatkan perekonomian keluarga masing-masing.

Biarawan (Pastor dan Suster) juga aktivis mahasiswa dan Non Government Organization (NGO/LSM) memberikan apresiasi dukungan tak terhingga.

Bahana Program Pemanfaatan Tri Fungsi Pekarangan terus bergema ke semua penjuru. Faktanya, Kelompok ibu- ibu juga mahasiswi KKN antusias menerima program brilian tersebut.

Saat menyerahkan bantuan telur ayam untuk anak- anak berpembawaan Gizi Buruk dari keluarga kurang mampu, Patris Lali Wolo dan Tim ikut menyerahkan bantuan bibit sayuran dan buah juga donasi uang untuk pembelian susu.

Selain mendengar dan mencatat seluruh rangkaian keluhan warga, Patris Lali Wolo juga menekankan pentingnya pemanfaatan lahan pekarangan untuk kegiatan budidaya pertanian holtikultura.

“Saya sangat berharap kelompok ibu-ibu rumah tangga dapat memanfaatkan lahan kosong/pekarangan sebagai sumber pangan/ketahanan pangan dan pendapatan keluarga. Ini semua merupakan pengamalan dari Pancasila yang adalah Fondasi dan dasar kerja kita, yang dilakukan secara bergotong royong,”ungkapnya. (Hiro Tuames)