Suara-ntt com, Kupang-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang melaksanakan konsultasi publik rancangan awal Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Kota Kupang. Kegiatan diprakarsai bersama Siap Siaga NTT yang merupakan kemitraan pemerintah Indonesia dan pemerintah Australia untuk kesiapsiagaan bencana di Swiss Bellcourt Hotel Kupang pada Rabu, 10 Mei 2023.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu solusi untuk mengantisipasi terjadinya bencana melalui pengetahuan dan kesadaran kepada masyarakat.
Acara tersebut dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Kupang, Fahrensy Priestley Funay dan menyampaikan apresiasi pada kegiatan ini dan mengucapkan terima kasih kepada Siap Siaga yang telah memfasilitasi agar pertemuan awal perencanaan ini dapat terselenggara dengan baik.
Menurutnya masalah penanggulangan bencana tidak hanya menjadi urusan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, namun melibatkan banyak lembaga yang saling berkoordinasi. Oleh karena itu kegiatan seperti ini perlu dilakukan untuk memberikan masukan-masukan dan pendapat terkait penanggulangan bencana.
“Melalui forum ini kita diharapkan mampu mengikuti secara baik dan memberikan gagasan penting terkait penanggulangan bencana. Kita tidak boleh menganggap remeh Kota Kupang tidak rawan bencana dilihat dari segi geografis, namun seiring perubahan iklim kita perlu waspada khususnya daerah pesisir pantai serta siklon tropis yang sering terjadi setiap tahunnya,” ungkap Sekda Funay.
Ditambahkannya kehadiran BPBD bersama semua stakeholder yang peduli dengan kemanusiaan mampu memberikan pelatihan-pelatihan penyelamatan dan upaya preventif dalam menghadapi bencana. Untuk itu para peserta yang mengikuti kegiatan diharapkan menyimak secara baik dan menghasilkan rancangan-rancangan yang baik agar dapat meneruskan informasi yang diperoleh kepada masyarakat.
Koordinator Program Siap Siaga NTT, Silvia Fanggidae, dalam laporan panitia menyampaikan Program Siap Siaga dibentuk untuk penguatan sistem dan strategi penanggulangan bencana yang dilatarbelakangi oleh pengetahuan dan kesadaran masyarakat. Hal ini dilakukan melalui riset tentang pentingnya upaya preventif terhadap bencana yang dapat merusak pembangunan suatu daerah yang dibangun dengan biaya cukup tinggi.
Dijelaskannya salah satu dukungan yang diberikan oleh Program Siap Siaga adalah melakukan kajian dan perencanaan terkait pengurangan resiko bencana. Salah satunya melalui kegiatan ini akan dibahas rancangan awal penanggulangan bencana karena menurutnya masalah penanggulangan bencana tidak bisa dilakukan oleh salah satu instansi terkait, namun harus melibatkan banyak pihak untuk membentuk jalur koordinasi bersama antara pemerintah dan stakeholder.
“Bencana sangat berpengaruh ke berbagai sektor, sehingga kolaborasi dan koordinasi adalah salah satu kata kunci terpenting dalam penanggulangan bencana yang sukses. Oleh karena itu rencana penanggulangan bencana ini sangat penting untuk menjadi dasar bersama dari berbagai sektor, bahkan dari berbagai pihak untuk bersama pada satu tujuan mulia penanggulangan bencana sekaligus menyepakati pembagian tugas bersama,” jelas Silvi. (PKP_chr/HT)