Site icon Suara NTT

PSI Hidup Bukan dari Setoran Anggota DPR

Suara-ntt com, Kupang-Partai Solidaritas Indonesia (PSI) hidup dan hadir saat ini bukan karena mengharapkan setoran dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang terpilih baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

Namun partai ini hidup dari para donatur yang percaya bahwa negeri ini akan lebih baik dan PSI adalah kenderaannya.

“Kita hidup bukan karena setoran dari anggota dewan ke partai tapi PSI hidup dari para donatur yang percaya bahwa negeri ini akan lebih baik dan PSI kenderaannya,”tegas Ketua Pembina Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Provinsi NTT, Jane Natalia Suryanto saat melakukan sosialisasi dan temu kenal dengan pendukung di Kota Kupang beberapa waktu lalu.

Jane mengatakan, PSI merupakan salah satu partai di Indonesia yang anti poligami. Artinya kader dari partai ini hanya memiliki satu istri tidak boleh lebih. Selain itu partai ini juga anti intoleransi artinya tidak membeda-bedakan satu sama lain.

“Kita tidak membedakan-bedakan satu sama lain baik itu agama, suku, ras dan latar belakang apa saja kita terima semuanya,”kata Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) DPR RI dari Dapil NTT II.

Kemudian PSI juga merupakan partai yang sangat ngotot soal korupsi di negeri ini. Pada tahun 2019 lalu PSI mengikuti pemilu pertama dan melahirkan 72 anggota DPRD provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

“Dari 72 anggota DPRD itu belum tersandung kasus korupsi dan ditangkap KPK. Dan ini adalah komitmen yang terus kita lakukan,”ungkapnya.

Lebih lanjut kata dia, PSI mempunyai kader yang berwawasan luas, pintar dan cerdas serta bisa mewakili masyarakat di DPR. Namun fakta di lapangan setiap lima tahun pasti ada oknum calon anggota DPR yang ingin membayar atau membeli suara masyarakat dengan uang Rp 100 ribu.

“Kader PSI tidak akan melakukan hal itu. Dan uang Rp 100 ribu yang dikasih setiap lima tahun akan merusak semuanya,”terangnya. (Hiro Tuames)

Exit mobile version