Site icon Suara NTT

Rakor Percepatan Penanganan Pasca Bencana Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur

Suara-ntt.com, Larantuka-Penjabat Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Dr. Andriko Noto Susanto, menghadiri Rapat Koordinasi Percepatan Penanganan Pasca Bencana Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur. Rapat ini dipimpin oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, bertempat di Ruang Rapat Kantor Bupati Flores Timur.

Turut hadir dalam rapat ini Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto, Penjabat Bupati Flores Timur Sulastri Rasyid, Penjabat Bupati Sikka Adrianus Firminus Parera, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, serta sejumlah pejabat kementerian, pemerintah daerah, dan pimpinan perangkat daerah.

Fokus Pembahasan: Penanganan Erupsi dan Konflik Sosial

Agenda rapat meliputi pelayanan bagi masyarakat terdampak erupsi, pembangunan hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap), serta rehabilitasi rumah warga terdampak konflik sosial di Kecamatan Adonara Barat.

Menko PMK, Pratikno, menekankan pentingnya membangun lingkungan yang komprehensif, tidak hanya berupa rumah tinggal tetapi juga layanan kesehatan, pendidikan, dan sosial. “Kita harus segera menetapkan huntap yang dirancang dengan matang. Selain itu, pembangunan kembali rumah warga terdampak konflik di Adonara Barat juga menjadi prioritas,” ujarnya.

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, menyampaikan bahwa erupsi masih terjadi, namun intensitasnya berkurang. “Sebanyak 2.200 kepala keluarga (KK) akan dibangun huntara di lahan seluas 9 hektare. Proses pembangunan dibantu oleh Satgas TNI dan ditargetkan selesai sebelum musim penghujan,” jelasnya.

Penjabat Gubernur Andriko dalam laporannya menyampaikan bahwa persiapan lokasi pembangunan telah dilakukan. “Kami telah meninjau huntara di Desa Konga dan menyiapkan tiga titik untuk pembangunan huntap. Koordinasi dengan ATR/BPN sedang berjalan untuk memastikan legalitas tanah sebelum pembangunan,” katanya. Ia juga memastikan ketersediaan logistik, termasuk 60 ton cadangan beras dari pemerintah kabupaten dan 80 ton cadangan beras dari pemerintah provinsi.

Penyerahan Bantuan Bagi Korban

Sebagai bagian dari upaya tanggap bencana, sejumlah bantuan diserahkan secara simbolis kepada korban erupsi:

1. Kementerian Sosial RI memberikan bantuan senilai Rp1.003.303.000 berupa logistik, sembako, dan peralatan sekolah.

2. CSR Bank Mandiri menyumbangkan 2.600 paket perlengkapan sekolah.

3. Kementerian Kesehatan RI menyediakan masker, oksigen, obat-obatan, dan PMT.

4. Kemendagri memberikan sarana prasarana penanganan bencana.

5. Caritas Indonesia menyalurkan sembako, hygiene kit, dan 12 ton beras.

6. Baznas menyumbang perlengkapan pengungsi.

7. MDMC-Lazismu memberikan paket sembako, hygiene kit, serta layanan kesehatan dan pendidikan darurat.

Rapat ini mencerminkan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan berbagai pihak dalam penanganan bencana, menunjukkan komitmen bersama untuk pemulihan Flores Timur secara holistik. ***

 

Exit mobile version