Suara-ntt.com, Kupang-Dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) yang harus diperhatikan dan dipahami bahwa pilkada itu merupakan sarana demokrasi dimana setiap orang bisa menggunakan haknya untuk memilih dan dipilih. Dengan demikian, rebutlah hati rakyat atau masyarakat dengan santun, etis dan bermatabat.
Anggota DPRD Provinsi NTT, Yulius Uly mengatakan, seseorang menggunakan hak pilihnya untuk memilih pemimpin yang demokratis. Karena memilih pemimpin yang demokratis harus sesuai dengan hati nurani tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
Dikatakan, para pasangan calon bupati dan wakil bupati yang bertarung dalam pilkada Kabupaten Sabu Raijua harus bisa menjiwai hati nurani rakyat dan bagaimana mereka merebut hati masyarakat yang menjadi pokok persoalan. Dengan demikian, mereka bukan saja untuk terpilih tetapi dicintai, dikenal, didekat dan yakin bahwa akan dipilih oleh rakyat karena yang terbaik.
“Untuk para pasangan calon saya kira semuanya adalah saudara-saudara kita orang Sabu yang semuanya adalah saudara.
Karena ini memilih orang Sabu dan yang mencalonkan diri juga adalah orang Sabu maka marilah kita jaga adat istiadat orang Sabu yang penuh pengertian, penuh kekeluargaan yang selalu menampilkan kebersamaan diatas kekeluargaan sehingga tidak ada alasan antara paslon dan para pendukung untuk membangun gesekan-gesekan politik. Tapi yang dilihat adalah untuk memilih pemimpin dari, oleh dan untuk orang Sabu,”kata politisi partai Nasional Demokrat atau NasDem ini di Kantor DPRD Provinsi NTT, Jumat (16/10/2020).
Dirinya meminta agar para paslon untuk menyampaikan visi dan misi mereka. Kemudian perubahan seperti apa yang ingin dibuat jika terpilih nanti. Karena masalah di Sabu cukup banyak baik itu masalah kemiskinan, stunting, masih tertinggal dan banyak persoalan yang ada.
“Kita adalah kabupaten kepulauan, pulau tersendiri dan mengurus diri sendiri maka kita harus jeli melihat substansi mana yang menjadi visi dan misi mereka dalam melakukan perubahan,”ungkap mantan Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sabua Raijua ini.
Dia menghimbau sebagai orang Sabu dan juga anggota DPRD Provinsi NTT bahwa siapa yang terpilih maka itulah yang dicintai oleh rakyat. Pintarlah dalam menarik hati rakyat janganlah saling memfitnah satu sama lain. Wariskanlah pendidikan politik yang terbaik.
Lebih lanjut kata dia, orang Sabu itu memilih pemimpin tergantung dari visi dan misinya sehingga diharapkan untuk tidak boleh saling mencelakan dan memfitnah.
“Saya kira orang Sabu cukup cerdas. Mereka akan memilih calon yang tidak saling memfitnah. Selain itu mereka akan memilih orang yang menjunjung tinggi adat istiadat, santun, etis dan bermartabat,” pungkasnya. (Hiro Tuames)