Ribuan Warga Kabupaten Belu Padati Pesta Rakyat Ansy-Jane di Atambua

oleh -142 Dilihat

Suara-ntt.com, Atambua-Ribuan masyarakat Kabupaten Belu memadati Lapangan Simpang Lima, Atambua, Kamis (07/11/24) malam, dalam acara pesta rakyat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) nomor urut satu, Yohanis Fransiskus Lema dan Jane Natalia Suryanto (Ansy-Jane).

Ansy Lema, satu-satunya calon gubernur NTT yang berdarah Belu, menyambut hangat antusiasme warga. Dalam pidatonya, Ansy mengungkapkan rasa rindunya pada kampung halaman, mengingat kembali masa kecil yang ia habiskan di Desa Sadi, Kecamatan Tasifeto Timur.

“Waktu kecil kalau libur, saya suka datang berlibur di Atambua. Dulu, belum ada jalan sabuk merah, saya tinggal di rumah nenek di Tenukiik dan harus menyeberangi kali untuk ke Sadi. Itu kenangan yang tak terlupakan,” ujarnya dengan penuh nostalgia.

Sebagai mantan anggota DPR RI, Ansy menceritakan bagaimana dirinya memperjuangkan Kabupaten Belu, terutama karena wilayah perbatasan ini sering dilupakan.

“Sebagai wakil rakyat berdarah Belu, tentu saya harus memberi perhatian khusus bagi kabupaten ini. Belu adalah beranda depan NKRI yang harus maju bersama-sama,” tutur alumni Pascasarjana Universitas Indonesia tersebut.

Kampanye akbar bertajuk “Pulang Kampung” ini juga diramaikan oleh penyanyi Mario G. Klau, yang memiliki ikatan dengan Belu. Dalam acara ini, Mario menyatakan kekagumannya pada sosok Ansy Lema yang dianggapnya berjiwa muda dan penuh kepedulian bagi generasi muda Flobamora.

“Beta suka dengan ini orang (Ansy Lema), punya jiwa muda dan peduli. Beta bilang di Kaka Ansy, sehat terus, Tuhan Yesus selalu jaga,” ujar Mario dengan nada bangga.

Ansy Lema kemudian mengakhiri acara dengan menyanyikan lagu “Rindu Rumah” bersama Wizz Baker, yang menggambarkan kerinduan seorang anak rantau pada kampung halaman dan sanak saudara yang ia tinggalkan. Dengan syair yang menyentuh hati, lagu ini sekaligus menjadi penutup yang manis dari pesta rakyat di Atambua, yang penuh dengan nostalgia dan harapan bagi masa depan NTT.

Acara ini menandai momen emosional dan menginspirasi bagi warga Kabupaten Belu, yang menyaksikan sosok pemimpin yang mengingat asal-usulnya dan berkomitmen untuk membangun kampung halamannya. ***