Suara-ntt.com, Kupang-Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia (Bawaslu RI) menggelar kegiatan konsolidasi media di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kegiatan konsolidasi media tersebut dalam rangka penguatan pemberitaan pada tahapan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tahun 2024 yang dilaksanakan di Celebes Resto Kupang pada Sabtu, 23 Maret 2024.
Ketua Panitia sekaligus Hubungan Masyarakat (Humas) Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia (Bawaslu RI), Nur Fauzia mengatakan, kegiatan tersebut dalam rangka diseminasi informasi pengawasan penyelenggaraan Pemilihan Umum tahun 2024. Dan dihadiri kurang lebih 100 peserta yang terdiri dari Bawaslu Provinsi NTT 10 orang, Media Massa 70 orang, Mahasiswa10 orang dan Lembaga Pemantau Pemilu 10 orang.
Dikatakan, kegiatan serupa juga saat ini sedang berlangsung di enam provinsi yakni Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Aceh, Bangka Belitung, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Hari ini (Sabtu, 23/03/24, red) kita Bawaslu RI laksanakan kegiatan yang sama di enam provinsi,”kata Nur Fauzia.
Dia berharap agar berita-berita yang disajikan oleh media massa dalam tahapan pilkada nanti bisa memberikan informasi yang lebih akurat dan valid. Selain itu juga mengedukasi masyarakat untuk menghindari hoaks.
“Harapan kita ke depan agar masyarakat bisa mendapat informasi yang lebih akurat dan valid dalam tahapan pilkada di bulan April 2024 nanti,”ungkapnya.
Sementara Komisioner Bawaslu Provinsi NTT, Amrunur Muhammad Darwan mengatakan, kegiatan tersebut merupakan kegiatan Bawaslu RI dan Bawaslu NTT menjadi lokasi kegiatan.
“Terima kasih patut kita berikan kepada Bawaslu RI atas kepercayaan menyelenggarakan kegiatan ini. Besok, juga akan ada kegiatan “ngabuburit pengawasan” yang juga adalah kegiatan Bawaslu RI di Aula Kampus Muhammadiyah Kupang,”ucapnya.
Amrunur mengajak semua peserta yang hadir untuk mengucap syukur atas penyelenggaraan pemilu 2024 di Provinsi NTT yang berjalan dengan baik, tertib dan aman seiring dengan penetapan hasil pemilu 2024 oleh KPU pada tanggal 20 Maret 2024 lalu.
“Kita telah berhasil melewati tahapan pemilu 2024 dengan baik meskipun disadari tidak sedikit tantangan, kekurangan dan hambatan. Keberhasilan ini bukanlah milik penyelenggara pemilu semata, Bawaslu, KPU, DKPP melainkan keberhasilan bagi seluruh masyarakat kita. Bawaslu sangat menyadari pula bahwa peran pers, peran media sebagai pilar demokrasi telah memberikan kontribusi yang sangat baik dalam penyelenggaraan pemilu 2024,”tandasnya.
Dijelaskan, pemberitaan-pemberitaan di media berkontribusi terhadap pemahaman, pengetahuan dan etos sosial di tengah-tengah dinamika pemilu 2024. Jika informasi yang diterima oleh masyarakat adalah informasi yang benar, akurat dan bernilai maka akan lahir pemahaman, pengetahuan dan gerakan yang benar dan bernilai pula ditengah-tengah masyarakat.
“Kami berharap dan terus menerus mendorong agar pemberitaan di media, informasi-informasi yang diberikan kepada khalayak adalah informasi yang benar, akurat dan bernilai dan menjadi pendidikan politik bagi masyarakat kita,”jelasnya.
Dipaparkan salah satu tantangan pengawasan bagi pengawas pemilu adalah kampanye melalui media sosial yang sangat rentan dimanfaatkan oleh peserta pemilu dengan berbagai modus operandi. Politisasi SARA, hoaks, ujaran kebencian dan disinformasi sering ditemukan dalam perhelatan pemilu.
Dikatakan, Bawaslu NTT pada pemilu 2024 telah menangani dugaan pelanggaran kampanye yang dilakukan di media sosial terkait ujaran kebencian sebanyak 1 kasus. Dan kegiatan ini juga sekaligus memberikan pesan bahwa peran humas sangat penting dalam menyebarkan informasi yang positif tentang pengawasan pemilu kepada publik.
“Ini penting untuk membangun citra positif dan mempromosikan transparansi serta kepercayaan publik terhadap proses pemilu,”ucapnya.
Lebih lanjut kata dia, ke depan tahapan pemilihan/pilkada akan dimulai dan ada perhelatan pemilihan kepala daerah di 22 kabupaten/kota termasuk pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur NTT. Pengalaman pemilu dan Pilkada punya nasib yang berbeda-beda. Potensi kerawanan, potensi pelanggaran pemilu dan ekses terhadap kehidupan sosial masyarakat jauh lebih besar dibandingkan dengan hajatan pemilu 2024 ini.
Dengan demikian, Bawaslu akan bersinergi dengan semua pihak, termasuk rekan-rekan media, masyarakat, mahasiswa, pemuda dan perempuan bahkan kelompok rentan untuk memastikan tahapan dan proses pemilihan/pilkada akan berjalan dengan baik. Sesuai dengan PKPU Nomor 2 Tahun 2024 tentang Tahapan dan Jadwal Pemilihan, dimana pada 27 November 2024 akan berlansung pemilihannya.
“Terima kasih untuk kehadiran kita semua dalam kegiatan ini. Kehadiran sahabat-sahabat semua merupakan wujud nyata kolaborasi kerja-kerja pengawasan untuk NTT yang lebih baik kedepan,”pungkasnya.
Untuk diketahui kegiatan itu dibuka secara resmi oleh Komisioner Bawaslu Provinsi NTT, Amrunur Muhammad Darwan dengan menghadirkan dua nara sumber, yakni jurnalis Trans7, Christo Ngay dan Adrian Taher dari Tirto.id. ***