Kebijakan Viktor Laiskodat Pakai Sarung Tenun dan Seragam Pramuka Kini Dipatahkan Penjabat Ama Kalake

oleh -561 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Kebijakan mantan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu yang mewajibkan seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkup pemerintah provinsi (Pemprov) untuk memakai sarung tenun ikat dan seragam pramuka kini dipatahkan (ditiadakan) oleh Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia G. L. Kalake.

Meskipun baru menjabat selama satu minggu di NTT namun kebijakan yang diambil cukup menarik perhatian publik. Dimana penggunaan sarung tenun ikat daerah NTT yang biasanya digunakan oleh ASN pada Selasa dan Jumat kini ditiadakan.

Pemakaian sarung tenun ikat bagi ASN di lingkup Provinsi NTT ditiadakan bersamaan dengan viralnya pesan edaran yang diduga perintah Penjabat Gubernur NTT sejak Senin, (11/9/2023) malam.

Tidak hanya sarung tenun ikat daerah, pesan itu juga mengimbau ASN di lingkup Provinsi NTT untuk tidak menggunakan seragam Pramuka pada hari Rabu.

Untuk penggunaan seragam bagi ASN di lingkup Provinsi NTT disesuaikan kembali dengan Permendagri Nomor 11 Tahun 2020.

“Selamat malam bapak/ibu Kepala organisasi perangkat daerah, diinfokan bahwa sesuai arahan Pimpinan maka SE Gub NTT Nomor 025/56/BO2.1 tentang penggunaan pakaian sarung tenun Ikat Daerah NTT dan Pakaian Seragam Pramuka bagi ASN di lingkup Pemerintah Provinsi NTT akan di revisi/disesuaikan dgn amanat PERMENDAGRI nomor 11 Tahun 2020. (Revisi SE_nya sedang diproses), ” bunyi pesan yang beredar di group Whatsapp.

Pemberi pesan itu meminta pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Provinsi NTT untuk menginformasikan kepada ASN agar mulai Selasa, (12/9/2023) kembali menggunakan seragam PDH keki. Sementara pada hari Rabu, (13/9/2023) ASN diwajibkan kembali menggunakan seragam PDH kemeja putih celana/rok hitam.

“Surat pemberitahuan resmi tentang penyesuaian ini akan disampaikan pada kesempatan pertama.
Demikian atas kerjasamanya disampaikan terimakasih. Acc Bapak Penjabat Gubernur, Bapak Sekda dan para Asisten,” demikian bunyi pesan itu.

Informasi yang diperoleh dari sumber terpercaya membenarkan bahwa perubahan itu merupakan perintah Penjabat Gubernur NTT.

Pesan itu dikirim oleh Sekda NTT Kosmas Damianus Lana kepada pimpinan OPD di lingkup Pemprov NTT.

Hingga berita ini dipublish belum mendapat konfirmasi dari Sekda NTT dan Penjabat Gubernur NTT karena sedang rapat bersama pimpinan OPD. (HT)