Suara-ntt.com, Kupang-Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyampaikan permohonan maaf kepada Pelatih Cabang Olahraga (Cabor) Muaythai, Angga Silitonga dan atlet (Cabor) Muaythai, Susanti Ndapataka atas ketidaknyamanan ketika tiba di Bandara El Tari Kupang pada Rabu, 6 Oktober 2021 kemarin.
Selain pemohonan maaf, Pemprov NTT akan siapkan hadiah dan bonus bagi atlet prestasi yang berlaga dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.
Wakil Gubernur NTT, Josef A. Nae Soi mengatakan, untuk para atlet yang berprestasi akan diberikan bonus dari pemerintah, karena telah mengharumkan nama Provinsi NTT pada PON XX Papua 2021.
“Untuk atlet yang berprestasi akan mendapat bonus sebagai apresiasi dari Pemprov NTT. Itu harus dan pasti, tetapi nanti pada tanggal 17 Oktober mendatang,” katanya saat menggelar konferensi pers di Kantor Gubernur pada Kamis 7 Oktober 2021.
Menurutnya, sebagai Chief de Mission (CdM), ia harus bertanggung jawab atas persoalan yang menimpa para atlet yang telah berpartisipasi dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua XX 2021.
“Apapun yang terjadi, saya sebagai CdM harus tanggung jawab. Itu peringatan saya, jadi saya mohon maaf kalau ada ketidaknyamanan dari pak Angga dan Susanti, serta atlet lainnya,”ungkapnya.
Dikatakan, para kontingen PON NTT akan diterima secara resmi oleh Pemprov pada tanggal 17 Oktober 2021 mendatang.
Sementara bagi para atlet yang memutuskan untuk kembali ke NTT lebih awal, maka akan dikoordinasikan dengan cabor masing-masing untuk dilakukan penjemputan.
“Jadi sebenarnya kita sudah pertemuan disana bahwa, bagi para atlet yang pulang duluan, maka silahkan dikoordinasikan dengan cabor masing-masing. Karena secara resmi para atlet akan diterima pada 17 Oktober mendatang,”ujarnya.
Meski demikan, kata dia, pihaknya tetap koordinasi dengan Kadispora untuk dilakukan pennjemputan terhadap para atlet. Namun, pelatih dan atlet lebih memilih untuk menumpang Pick Up yang telah disiapkan Laskar Timor Indinesia (LTI).
“Kemarin saya juga telpon Kadispora untuk menjemput. Tetapi kebetulan kawan pak Angga dari Laskar Timor merasa senang sehingga datang menjemput juga. Jadi sebenarnya pemerintah telah memberikan perhatian,” jelasnya.
Wagub berharap agar tetap mendukung atlet NTT dengan memberikan pembinaan secara rutin, sehingga para atlet tidak dibina ketika hendak mengikuti even PON saja.
“Pembinaan harus dilakukan jauh-jauh hari terhadap atlet kita. Kita punya Dispora, dan pasti mereka sudah punya rencana untuk melaksanakan secara kontinyu,” pungkas Nae Soi.
Pelatih Cabang Olahraga Muaythai, Angga Silitonga menegaskan, pihaknya tidak permasalahkan mobil Pick Up yang ditumpangi kemarin dari Bandara El Tari Kupang.
“Kalau kami persoalkan, berarti kami tidak mungkin pawai,” tegas Angga Silitonga.
Menurutnya, kondisi sebenarnya tidak seperti yang dilihat sehingga meminta masyarakat untuk tidak memperdebatkan persoalan tersebut.
“Masalahnya sudah selesai. Sebagai pelatih dan atlet, kami tidak persoalkan itu. Karena pemerintah sebenarnya telah memberikan perhatian untuk menjemput, jadi tidak usah diperdebatkan lagi,” tandasnya.
Sementara atlet Muaythai, Susanti Ndapataka, membenarkan bahwa ketika tiba di Bandara El Tari Kupang, ada penjemputan dari pihak pemerintah.
Namun, kata dia, pihaknya telah menyepakati untuk dijemput oleh kelompok Muaythay Camp dan Laskar Timor Indonesia (LTI) jauh hari sebelum pulang ke Kota Kupang.
“Memang benar kemarin ada penjemputan dari pemerintah. Tetapi jauh-jauh hari sudah diinformasikan bahwa kawan-kawan akan menjemput. Jadi kita sudah fix sama mereka untuk dijemput dengan oto itu,” terangnya.
Dia menambahkan, ia berhasil meraih medali emas karena tidak lepas dari persiapan yang dilakukan sebelum bertanding pada PON Papua XX 2021.
“Persiapan lumayan matang. Karena PON sebenarnya 2020, tetapi ditunda, sehingga persiapan saya memang sudah matang,” jeasnya.
Susanti berharap kepada pemerintah untuk perhatikan seluruh Cabang Olahraga khususnya Muaythai, sehingga kedepannya banyak peminat dan lebih berkembang di NTT. (HT)