Selama Sebulan, 10 Sekolah Bakal Diuji Coba Masuk Pukul 05:30 WITA

oleh -572 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan selama sebulan bakal menguji coba 10 SMA/SMK dijadwalkan masuk sekolah pada pukul 05:30 WITA.

Hal itu dilakukan sesuai kebijakan Gubernur NTT dalam meningkatkan mutu sekolah untuk masuk 200  sekolah unggulan atau terbaik di Indonesia.

“Ini sifatnya masih uji coba selama sebulan di 10 sekolah di NTT dengan jam masuk sekolah dari jam 05:00 WITA dimajukan ke jam 5:30 WITA,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Linus Lusi saat berikan keterangan pers kepada wartawan pada Selasa, 28 Pebruari 2023.

Dijelaskan, ke-10 sekolah yang di uji coba ini antara lain; SMAN 1 Kota Kupang, SMAN 6 Kota Kupang, SMAN 2 Kota Kupang, SMAN 3 Kota Kupang, SMAN 5 Kupang, SMKN 5 Kota Kupang, SMKN 4 Kota Kupang, SMKN 3 Kota Kupang, SMKN 2 Kota Kupang dan SMKN 1 Kota Kupang

Dia mengatan, bapak Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ketika berkunjung ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan pada Kamis, 23 Pebruari 2023 mengatakan, NTT sudah tertinggal jauh dari daerah-daerah lain sehingga tidak bisa kerja biasa-biasa saja.

Gubernur dalam kesempatan itu mendorong agar satu SMA dan SMK bisa masuk dalam 200 sekolah unggulan di Indonesia. Namun hingga saat ini hal tersebut belum tercapai sehingga perlu dilakukan terobosan baru dalam meningkatkan kualitas atau mutu pendidikan di NTT.

Dihadapan para kepala sekolah beliau mengatakan hal itu dan mereka menyanggupi untuk masuk dalam sekolah unggulan tersebut.

Kesepakatan tersebut bagian dari kinerja antara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan para kepala sekolah SMA/SMK se-NTT yang telah ditandatangi pada Jumat, 13 Januari 2023 di SMAN 3 Kota Kupang.

Disisi lain juga telah disepakati dan disetujui oleh para kepala sekolah jam masuk sekolah ditetapkan jam 05:00 WITA pagi khusus siswa kelas XII (Kelas III) SMA/SMK yang tergabung dalam 10 sekolah itu.

Kebijakan ini, menurutnya baru sebatas uji coba di 10 sekolah dan berlaku bagi siswa kelas XII (Kelas III), sehingga akan dievaluasi selama satu bulan sejak 26 Februari 2023 hingga 27 Maret 2023.

Diharapkan saat evaluasi, terdapat dua sekolah yang akan masuk sekolah terbaik,” katanya.

Kebijakan yang diambil ini, jelasnya, sudah melalui kajian dan kerjasama dengan universitas ternama, seperti Universitas Indonesia, UGM, Sekolah Pertahanan di Belu. Sehingga diharapkan anak-anak setelah tamat sekolah bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi kedinasan.

“Dijadikan uji coba di dua sekolah, akan ada kerjasama dengan perguruan tinggi, sehingga bisa menjadi siswa yang unggul,” tandasnya.

Kebijakan ini, jelasnya, berawal dari kunjungan Gubernur NTT pekan lalu ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT. Dimana, gubernur menyebutkan sekolah di NTT jauh tertinggal dari sekolah lain di Indonesia.

“Sehingga kita harus bekerja dengan cara luar biasa, tidak bisa hanya biasa-biasa saja,” jelasnya.

Awalnya, lanjut dia, kebijakan ini hanya untuk dua sekolah yakni SMAN 1 Kupang dan SMAN 6 Kupang, namun hasil diskusi dengan pengawas dan Kepsek bertambah delapan sekolah, sehingga total 10 sekolah yang akan melaksanakan kebijakan ini.

“Saat itu seluruh kepala sekolah setuju dengan kebijakan itu. Bahkan, kita juga sedang berpikir kedepan bisa berlaku di seluruh sekolah di NTT,” tandasnya.

Terpisah, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat saat pembukaan MS GMIT ke-50 pada Selasa pagi, 28 Februari 2023 menyampaikan bahwa wacana masuk sekolah pada pukul 05.00 pagi didasarkan pada :

Pertama, 50 persen alokasi APBD Provinsi ada di Dinas Pendidikan NTT.

Kedua, NTT butuh sekolah unggul yang dipersiapkan sebagai calon mahasiswa yang bisa kuliah di UI, UGM dan Harvard University.

Ketiga, Pemprov minta 2 SMA di Kota Kupang jadi sekolah unggulan supaya menjawab poin nomor 2. Alokasi anggaran pendidikan dengan porsi terbesar akan diarahkan kepada kedua sekolah unggul yang salah satu syaratnya ada bersedia memulai sekolah pada pukul 05.00 pagi.

Keempat, Dalam rapat Dinas Pendidikan dengan Kepsek di Kota Kupang, ada beberapa sekolah lain menawarkan diri ikut dimasukkan dalam program ini. Akhirnya yang terakomodir 10 sekolah.

Kelima, jika dalam perjalanan, ada sekolah yang tidak mampu menjalankan program ini, dipersilahkan mundur. Sekolah yang sudah punya komitmen bersama hanya SMAN 1 Kupang dan SMAN 6 Kupang.

Keenam, evaluasi dan kajian akan terus dilakukan tapi program tidak akan mundur lagi. (Hiro Tuames)